TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vakum Karena Pandemik, 13 Ribuan Anjing di Tabanan Akhirnya Divaksin

Pelaksanaan vaksinasi berbeda dari biasanya

Pelaksanaan vaksinasi rabies pada anjing di Tabanan (Dok.IDN Times/Dinas Pertanian Tabanan)

Tabanan, IDN Times - Setelah sempat diundur karena pandemik COVID-19, vaksinasi rabies pada anjing akhirnya digelar di Kabupaten Tabanan. Pelaksanaan vaksinasi ini rupanya sudah berjalan sejak 22 Juni 2020 lalu.

Hingga Selasa (14/7/2020), sudah ada 40 desa yang sudah menjalani vaksinasi rabies anjing. Total sebanyak 13.412 ekor anjing yang sudah divaksin.

Baca Juga: 73.587 Hewan di Denpasar Rentan Tertular Rabies

1. Petugas menjalankan proses vaksinasi sesuai protokol kesehatan

Pelaksanaan vaksinasi rabies pada anjing di Tabanan (Dok.IDN Times/Dinas Pertanian Tabanan)

Kepala Dinas Pertanian Tabanan, Nyoman Budana, didampingi oleh Kasi Kesehatan Hewan (Keswan) Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, drh Ni Nengah Pipin Windari, mengatakan pelaksanaan vaksinasi rabies di tengah pandemik COVID-19 tentu sedikit berbeda.

"Bedanya ada dalam penerapan protokol kesehatan. Antara lain jaga jarak, tidak membuat kerumunan. Serta petugas memakai masker dan face shield saat menjalankan tugasnya," ujar Budana, Selasa (14/7/2020).

2. Pelaksanaan vaksin dilakukan secara bertahap

barkspot.com

Berdasarkan data Dinas Pertanian Tabanan tahun 2020, estimasi populasi anjing di Tabanan diperkirakan mencapai 71.062 ekor. Adapun data estimasi per kecamatan adalah:

  • Penebel: 7.385 ekor
  • Marga: 5.818 ekor
  • Kediri: 10.485 ekor
  • Tabanan: 8.920 ekor
  • Kerambitan: 7.120 ekor
  • Selemadeg Timur: 4600 ekor
  • Selemadeg: 5.415 ekor
  • Selemadeg Barat: 6.879 ekor
  • Pupuan: 7.766 ekor
  • Baturiti: 6.674 ekor.

Jumlah inilah yang menjadi acuan petugas untuk menargetkan vaksinasi rabies anjing. Sementara hingga Selasa (14/7/2020) jumlah anjing yang tervaksin sebanyak 13.412 ekor dari 40 desa. Tabanan sendiri memiliki 133 desa.

"Pelaksanaannya memang bertahap. Untuk desa-desa yang memiliki kasus positif COVID-19 akan dilayani setelah masa isolasi mandiri warganya selesai," jelas Budana.

Berita Terkini Lainnya