TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Benda Pusaka di Museum TPB Margarana Tabanan Hilang Dicuri

Ada pedang milik pejuang dengan bercak darah penjajah

Salah satu benda pusaka, pedang samurai milik pejuang Ketut Widjana yang dilaporkan hilang Jumat (11/6/2021) (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Tabanan, IDNTimes - Beberapa benda pusaka yang disimpan di gedung Museum Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan dilaporkan telah raib dicuri pada Jumat (11/7/2021). Dugaan sementara, benda-benda ini digondol pencuri yang masuk dengan menggunakan anak kunci.

Wakil Ketua 1 Pemuda Panca Marga Provinsi Bali, Rai Riawati, mengungkapkan benda-benda pusaka yang hilang tersebut memiliki nilai sejarah yang tidak bisa dinilai dengan uang. 

Baca Juga: Vaksinasi di Tabanan Capai 50,29 Persen, Masih ada Warga yang Menolak

1. Pedang samurai milik Pak Item yang masih ada bercak darah penjajah juga hilang

Pedang samurai dan keris yang hilang saat dipamerkan di monumen Bajra Sandhi tahun 2020 lalu (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Beberapa benda pusaka yang dilaporkan hilang di antaranya:

  • Satu buah golok lombok milik pejuang
  • Satu buah senjata keris milik pejuang
  • Satu buah pedang samurai kecil milik pejuang dengan panjang 60 cm
  • Satu buah pedang samurai peta milik pejuang Ketut Widjana (Pak Item) dengan sarung panjang kurang lebih dari 90 cm
  • Satu buah samurai bersarung kayu dipakai pejuang atas nama I Gusti Ngurah Rai Mirsa dengan panjang lebih dari 90 cm 
  • Satu pasang tanda pangkat Mayor milik I Gusti Putu Wisnu yang terbuat dari tembaga

Rai Riawati menuturkan, kerugian yang diakibatkan karena kehilangan benda-benda ini tidak bisa diukur nilainya. "Benda-benda ini bernilai sejarah. Keluarga almarhum pejuang yang mendonasikan barang-barang peninggalan pejuang untuk dipajang di museum," ujarnya.

Menurut Rai, semua benda pusaka memiliki cerita tersendiri, termasuk pedang samurai milik pejuang Ketut Widjana (Pak Item). "Di pedang beliau itu masih ada bercak darah penjajah," ujarnya.

2. Benda-benda pusaka yang hilang tahun lalu sempat dipamerkan di Monumen Bajra Sandhi

Tanda pangkat Mayor milik I Gusti Putu Wisnu saat dipamerkan di monumen Bajra Sandhi tahun 2020 lalu (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Ria menjelaskan terakhir kali ia melihat benda-benda pusaka ini saat memindahkannya dari Museum TPB Margarana ke Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi, Denpasar untuk dipamerkan. "Tahun lalu terakhir saya melihatnya, untuk dipamerkan di Monumen Bajra Sandhi," ujarnya.

Menurutnya, saat memindahkan benda-benda ini tidak boleh sembarangan. Harus ada upacara berupa mengaturkan sesajen. "Saat dipamerkan di Monumen Bajra Sandhi tahun lalu kita taruh tanpa sesajen, staf di sana langsung kerauhan (kerasukan)," jelas Rai.

Karena itu, ia heran, mengapa pencuri tersebut bisa masuk dengan gampang dan berhasil membawa kabur benda-benda pusaka tersebut. "Seingat saya pernah ada yang berusaha mencuri juga tapi ia justru tidak bisa keluar dari areal TPB Margarana. Untuk yang ini saya cukup heran, kok bisa malingnya berhasil kabur dan membawa benda-benda pusaka ini?" ujarnya.

Berita Terkini Lainnya