TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Video WNA Berkelahi di Seminyak, Dispar Minta Bebas Visa Dikaji

Sesama WNA berkelahi bukan pertama kali terjadi di Bali

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Badung, IDN Times - Video perkelahian antar warga negara asing (WNA) kembali terjadi di sebuah klub malam kawasan Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung. Video ini heboh karena viral di media sosial (Medsos) lokal Bali.

Peristiwa perkelahian itu diketahui terjadi pada Rabu (30/10) malam. Dalam video berdurasi pendek tersebut terlihat seorang perempuan WNA yang terlibat saling pukul dengan seorang pria WNA. Sehingga terjadilah bentrok antara para WNA sampai ke tengah jalan. Aksi mereka membuat kemacetan di jalan raya tersebut. Sampai saat ini belum diketahui pemicu terjadinya perkelahian itu.

Baca Juga: Fenomena Turis Asing Kehabisan Uang di Bali, Siapa Bertanggung Jawab?

1. Kepala Dinas Pariwisata Badung minta perangkat bekerja sama dengan aparat untuk mencegah potensi perkelahian

ustaliy.ru

Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra, menanggapi peristiwa tersebut. Ia berharap para perangkat seperti kepala desa hingga lurah bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk mencegah keributan.

"Kami berharap kepala lingkungan atau (Kepala) desa dan lurah, untuk bekerja sama dengan aparat Satpol PP untuk bisa mengendalikan bila terjadi ada potensi (Keributan) agar dicegah," kata Badra saat ditemui di Legian, Kabupaten Badung, Kamis (31/10) sore.

2. Wisatawan yang melanggar hukum bisa dideportasi

Pexels.com/Pixabay

Badra menegaskan, wisatawan asing yang melakukan pelanggaran hukum di Bali tentu ada tindakan tegas, dan bisa saja dideportasi pulang ke negaranya. Seharusnya mereka menikmati liburannya dengan baik, dan mengikuti aturan kearifan lokal.

"Kalau mereka melanggar ketentuan hukum. Kalau harus dideportasi karena menyalahi perizinan hukum Indonesia. Mau tidak mau harus dilakukan penegakan hukumnya. Kami berharap wisatawan menikmati liburannya dengan baik dan mengikuti aturan-aturan kearifan lokal dan kalau sedapat mungkin bepergian itu menggunakan pramuwisata," ujarnya.

Baca Juga: Dinilai Tak Beretika, Regulasi Khusus Turis Asing di Bali Akan Dibuat

Berita Terkini Lainnya