TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Retno: Generasi Muda Harus Bisa Menghormati Perbedaan & Toleransi

Menlu Retno mengungkapkannya di BDF XI Nusa Dua

ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Badung, IDN Times - Pemerintah Indonesia menggelar Bali Democracy Forum (BDF) XI di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) Nusa Dua, Badung dari hari Kamis (6/12) sampai Jumat (7/12). Ini merupakan forum tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2008.

Di lokasi yang sama juga diselenggarakan Bali Democracy Students Conference II (BDSC II) dengan tema "Democracy for Prosperity: Youth Perspective dan Bali Civil Society and Media Forum (BCSMF) 2018" dan "Democracy Disfigured and the Prospect of Prosperity" yang dihadiri 138 peserta dari 57 negara.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, tampak hadir untuk membuka acara tersebut. Apa saja yang disampaikannya?

Baca Juga: Kamu Merasa Dirugikan Pinjaman Online? Segera Lapor ke Sini

1. Retno menyarankan generasi millennials ikut berjuang dan mempromosikan demokrasi ke tingkat dunia

ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Retno mengungkapkan acara ini bukan berarti indonesia ingin menunjukkan kehebatan berdemokrasi. Melainkan bertukar pengalaman demokrasi antara beberapa Negara peserta.

Ia ingin generasi millennials ikut berjuang dan mempromosikan demokrasi ke tingkat dunia supaya terhindar dari sikap apatis.

2. Nilai demokrasi dan toleransi harus ditanamkan sejak dini

imdb.com

Ia melanjutkan, nilai-nilai demokrasi seperti toleransi dan saling menghargai itu harus ditanamkan sejak anak-anak. Nilai-nilai tersebut harus diadopsi oleh generasi muda untuk mencegah konflik atau perang.

"Generasi muda harus bisa menghormati perbedaan dan toleransi, supaya bisa menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak cucu mereka kelak," ungkapnya.

3. Menumbuhkan demokrasi memiliki tantangan besar seiring meningkatnya anti pluralisme

ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Untuk menumbuhkan demokrasi ini juga memiliki tantangan yang sulit seiring meningkatnya populisme, xenofobianasionalisme sempit, dan anti-pluralisme. Tantangan ini tidak hanya dialami oleh Indonesia saja tetapi juga negara-negara yang demokrasinya sudah matang.

"Ini akan berdampak pada rusaknya toleransi dan harmoni sosial kita. Karena itu sudah menjadi tugas kita bersama untuk memastikan agar demokrasi terus berkembang secara inklusif, dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat," kata Retno.

Baca Juga: 6 Permintaan yang Dibutuhkan Wisman Tiongkok Jika Berlibur ke Bali

Berita Terkini Lainnya