TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wisatawan Nekat Nyebur ke Pantai Kuta Meski Cuaca Ekstrem

Kurang gencar apa coba petugas balawista mengingatkannya

IDN Times/Imam Rosidin

Badung, IDN Times - Cuaca buruk masih menghantui Bali dalam beberapa hari ke depan. Angin kencang, hujan, hingga ombak tinggi menjadi penandanya. Seperti yang nampak di Pantai Kuta, Badung, sejak Rabu (23/1) pagi yang mana anginnya masih kencang dan ombaknya tinggi.

"Kondisinya masih sama kayak kemarin tapi anginnya lebih kendor tapi ombaknya lebih tinggi," kata Kepala Balawista Badung, di Pantai Kuta, Rabu (23/1) siang.

1. Ombak Pantai Kuta masih tinggi

IDN Times/Imam Rosidin

Selama pemantauannya, Ipel menjelaskan ombak di Pantai Kuta bisa mencapai 2,5 meter. Bahkan air pasang yang terjadi malam hari hingga pagi tadi bisa sampai di depan kantor Balawista. Untuk diketahui, jarak dari bibir pantai ke depan kantor Balawista mencapai 30 meter.

"Air pasangnya tadi malam memang besar hingga pagi tadi. Bahkan sampah dan airnya masuk ke dalam kantor," imbuhnya.

2. Meski dilarang, tetap saja ada yang nekat bermain selancar

IDN Times/Imam Rosidin

Karena cuaca yang tak bersahabat itu, pihaknya sudah melarang dan memberikan peringatan kepada wisatawan supaya tidak main di air. Kendati demikian, masih saja ada wisatawan yang membandel.

Pantauan IDN Times, ada beberapa wisatawan asing yang masih bermain papan selancar meski ombaknya lumayan tinggi. Padahal pihak Balawista sudah mengingatkan dan melarangnya.

"Untuk wisatawan kami belum mengizinkan dan kita tutup untuk wilayah perairannya. Selain cuaca adalah sampahnya yang masih banyak," imbuhnya.

Wisatawan asing bernama Ana asal Amerika Serikat mengaku tak masalah dengan cuaca buruk dan sampah yang banyak. Ia mengaku sudah dua kali liburan ke Bali dan melihat Kuta dalam kondisi semacam ini. Lagipula menurutnya, ombaknya juga tak terlalu tinggi.

"It's Ok. Tidak ada masalah dengan cuaca," jawabnya singkat.

3. Pelarangan itu dilakukan karena petugas balawista khawatir akan membahayakan wisatawan

IDN Times/Imam Rosidin

Pelarangan itu sebenarnya dilakukan karena khawatir wisatawan asing terkena sampah bongkahan kayu yang ukurannya cukup besar. Selain itu, duri-duri dari kayu juga bisa membahayakan wisatawan.

"Kondisi ini sudah terjadi sejak kemarin, kita standby dan waspada mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan," ungkapnya.

Ia mengamati sampah-sampah kiriman yang terlihat di sepanjanag pesisir pantai didominasi oleh plastik. Berbeda dari kemarin (22/1), yang lebih banyak bongkahan kayunya.

"Sampah-sampah ini terbawa arus dari arah barat dan ini memang musiman dan selalu terjadi," katanya.

Berita Terkini Lainnya