Muncul Travel Warning, Dinkes Bantah Virus JE Merebak di Bali
Bermula dari pemberitaan media Australia nih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Media massa di Australia membuat gempar publik di Bali. Pasalnya, mereka memberitakan jika virus Japanes Enchepalitis (JE) merebak di Indonesia.
Bahkan Pemerintah Australia melakukan travel warning kepada warganya agar melakukan vaksin terlebih dahulu sebelum terbang ke Indonesia, termasuk Bali. Benarkah kabar tersebut? Dinas Kesehatan Provinsi Bali akhirnya buka suara terkait pemberitaan ini.
Baca Juga: Bolehkah Seorang Balian Buka Praktik di Rumah Sakit? Ini Tanggapan IDI
Kepala Dinas Kesehatan Bali, dr I Ketut Suarjaya, mengaku telah membaca berita yang dimaksud. Menanggapi hal tersebut, ia mengatakan tidak benar jika virus JE telah merebak di Bali.
"Berita itu saya baca juga, videonya juga saya lihat. Tadi juga sudah saya buatkan surat pernyataan," katanya.
"Di Australia diberitakan ada Outbreak (OB/wabah) di Bali. Jadi kami klarifikasi tidak ada OB di Bali," jelasnya.
1. Dinkes Provinsi Bali membantah tidak ada outbreak
Baca Juga: Pemprov Hadiahkan Rp100 Juta & Emas Jika Mau Lestarikan Bahasa Bali
Menanggapi hal tersebut, pada Jumat (9/11), Dinkes Bali menerbitkan surat pernyataan, yang isinya sebagai berikut:
- Tidak benar terjadi outbreak/wabah/kejadian/luar biasa (KLB) di wilayah provinsi Bali tahun 2018
- Di Bali pada tahun 2018, ditemukan satu 1 kasus pada bulan Januari dengan hasil negatie tanpa kematian
- Pada tanggal 1 April–30 April 2018 telah dilakukan vaksinasi JE pada anak-anak umur 9 bulan–15 tahun, dengan capaian 101,78 persen dari target
- Upaya pencegahan terus dilakukan dengan melakukan vaksinasi rutin, pemberantasan sarang nyamuk, dan peningkatan kebersihan lingkungan.
Berikut data virus JE di Bali sejak tahun 2014 hingga 2018:
- Pada tahun 2014 ditemukan 55 kasus yang dicurigai terinfeksi virus JE, setelah dilakukan uji lab, enam orang positif terjangkit JE
- Sementara pada tahun 2015, 208 orang diduga terinfeksi JE dan hasilnya 22 positif terinfeksi JE
- Lalu pada tahun 2016 terdapa 246 suspek dengan hasil 17 orang terinfeksi JE
- Untuk tahun 2017, terdapat 235 suspek dan 11 orang positif terjangkit.
- Data tahun 2018 dari bulan Januari hingga Oktober, 55 suspek. Setelah diperiksa, hanya satu orang yang terjangkit. Namun setelah dilakukan pemeriksaan lagi, hasilnya 100 persen negatif atau tanpa kematian.