TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lumba-lumba Hidung Botol Ditemukan Mati di Hotel Daerah Buleleng

Hotel ini katanya memakai lumba-lumba untuk terapi

Dok.IDN Times/Istimewa

Denpasar, IDN Times - Satu dari lima ekor lumba-lumba di sebuah hotel daerah Kabupaten Buleleng diketahui mati, Sabtu (3/8) lalu sekitar pukul 09.00 Wita. Kini pihak Balai Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Provinsi Bali masih membedah bangkai lumba-lumba tersebut untuk memastikan kematiannya apakah ada unsur kelalaian.

Baca Juga: Lumba-lumba Mati di Hotel Daerah Buleleng, JAAN: Bukan Badut

1. Lumba-lumba sudah belasan tahun ada di hotel tersebut

Unsplash/dcordash

I Ketut Catur Marbawa, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai KSDA Bali, mengungkapkan lumba-lumba tersebut sudah belasan tahun berada di hotel tersebut. Di antara lima ekor, ada satu ekor lumba-lumba yang mati.

"Sudah belasan tahun. Sebelumnya ada lima sekarang mati satu. Tinggal empat," kata dia kepada wartawan, Senin (5/8).

2. Organ dalam lumba-lumba dibedah untuk dianalisa

Unsplash.com/LouanGarcia

Ia mengatakan, bangkai lumba-lumba tersebut kini sudah dibawa ke Kota Denpasar. Organ-organ di dalamnya masihdianalisa untuk mengetahui penyebab kematiannya.

"Itu sudah bedah dan bangkainya sudah dibawa ke Denpasar. Kemudian organ-organ penting di dalamnya yang penting dianalisa untuk mengetahui penyebab kematian sudah itu sudah ambil dan kita bawa ke Balai," ujarnya.

3. Jika ditemukan unsur kelalaian, maka pihak hotel bisa diproses hukum

Pixabay.com/debannja

Pihaknya kini sedang mengevaluasi secara menyeluruh. Jika hasil evaluasi dan analisa kematian lumba-lumba itu mengarah kepada kelalaian, maka proses hukum akan dilanjutkan. Keberadaan satwa tersebut akan direlokasi.

"Sekarang Tim BKSDA Bali dibantu Jakarta Animal Aid Network (JAAN) sedang turun ke lokasi cek semua," kata dia.

Berita Terkini Lainnya