TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banyak Ijazah Palsu, 869 Orang Tak Lolos Administrasi CPNS Denpasar

Hasilnya diumumkan nanti malam

Instagram.com/denpasarkota

Denpasar, IDN Times - Pengumuman kelulusan administrasi seleksi CPNS di Kota Denpasar diumumkan hari ini, Minggu (21/10). Sebanyak 869 pelamar dinyatakan tidak memenuhi syarat administrasi.

Baca Juga: Masyarakat Bali Diimbau Tak Percaya Terkait Titipan Lolos CPNS

Kepala BKPSDM Kota Denpasar, I Ketut Mister, mengatakan proses administrasi telah selesai dilakukan. Hasilnya, sebanyak 869 pelamar dinyatakan tidak memenuhi syarat administrasi sehingga gugur. Pengumumannya sendiri bisa dilihat di website sscn.bkn.go.id dan melalui papan pengumuman.

"Nanti malam pengumumannya bareng dengan kabupaten-kabupaten lain," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (21/10) siang.

1. Nanti malam diumumkan secara serentak

Buku Petunjuk Pendaftaran SSCN 2018

Baca Juga: 3 Poin Syarat yang Wajib Kamu Lakukan Jika Lolos Administrasi CPNS

Ia melanjutkan, penyebab ketidaklulusan peserta kebanyakan karena menggunakan ijazah palsu. Selain itu, para peserta juga ada yang tidak lengkap dalam mengunggah dokumen dan datanya juga tidak terbaca.

"Ada juga yang transkip nilainya tidak asli dan dokumennya tidak sama dengan tanggal kelulusan," terangnya.

2. Banyak ijazah yang palsu

Pixabay/Free-Photos

Baca Juga: Ada yang Menawarkan Bisa Lolos CPNS di Denpasar? Hubungi Nomor ini

Data yang diperoleh IDN Times, jumlah peserta yang melamar di Pemkot Denpasar adalah 4558 orang. Artinya, yang lolos administrasi sejumlah 3869 orang.

Para peserta yang lolos administrasi ini akan mengikuti Tes Kompetensi Dasar (TKD) menggunakan CAT atau komputer. Waktunya sendiri masih menunggu arahan dari pusat atau Badan Kepegawaian negara (BKN).

Mister melanjutkan, pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat agar tak percaya dengan iming-iming titipan lolos CPNS. Pasalnya, semua tes akan dilakukan dengan sistem komputer. Sehingga hanya peserta sendiri yang mampu menentukan kelolosannya.

"Semua dilakukan terbuka dan transparan. Jadi, semua bisa mengawasinya," tutupnya.

Berita Terkini Lainnya