TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gubernur Minta Kampanye Dua Anak Dihentikan, Orangtua di Bali Bicara

Kalian sepakat yang mana?

pixabay.com/Bessi

Denpasar, IDN Times - Gubernur Bali Wayan Koster mengeluarkan instruksi kepada kepala-kepala daerah menghentikan sosialiasi Keluaraga Berencana (KB) dua anak cukup. Dalam instruksi tersebut warga Bali dianjurkan memiliki anak empat. Meski banyak yang setuju, tak sedikit pula yang memilih memiliki dua anak saja.

Baca Juga: [Cerpen] Keluarga Berencana

1. Sridatuti pilih punya anak dua saja

Instagram.com/bkkbnofficial

Sridatuti (40), warga kota Denpasar mengaku memilih memiliki anak dua saja. Alasannya yakni biaya hidup dewasa ini yang semakin mahal. Kendati demikian, ia tak mempermasalahkan jika ada yang memilih untuk memiliki empat anak sesuai instruksi gubernur.

"Saya pribadi tergantung kemampuan keluarga masing-masing. Kalau saya pribadi memilih dua anak saja karena memiliki anak tanggung jawabnya besar. Tak hanya moral dan biaya juga penting," kata dia di Denpasar, Jumat (28/6).

"Penidikan juga mahal sekarang. kalau kita punya anak dua kan kemungkinan lebih bisa mencukupi," katanya.

2. Yudari setuju

pixabay.com/sasint

Sementara itu, Yudari Wati (40) sangat setuju dengan kebijakan tersebut. Pasalnya sesuai dengan kearifan lokal Bali yang sejak dahulu banyak yang memiliki anak empat. Yakni dengan nama wayan, made, nyoman, dan ketut.

"Saya setuju saya sebagai warga kalau di Bali memang sejak dulu ada wayan, ketut, komang, nyoman. Kalau saya setuju-setuju saja bagiaman orang tua menargetkan punya anak empat atau kurang dari itu," katanya.

Namun, ia menyerahkan kepada pribadi masing-masing. Supaya mengukur kemampuannya apakah mampu menghidupi empat anak.

3. Harus ada jaminan hak dasar

Instagram.com/bkkbnofficial

Sementara itu, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar, Luh Putu Anggraeni mengatakan instruksi daei gubernur harus diimbangi dengan jaminan. Maksudnya, pemerintah harus bersedia menjamin hak dasar hidup setiap anak yang lahir. Di antaranya adalah kesejahteraan, kesehatan, pendidikan, kualitas keluarga, serta perlindingan terhadap kekerasan anak.

"Keluarga atau pasangan pasti punya alasan pertimbangan ketika tidak bisa menjalaninya. Apalagi saat ini kualitas keluarga yang lebih diutamakan. Artinya instruksi bapak gubernur ini harus ada langkah-langkah yang seimbang," kata dia melalui pesan whatsapp, Jumat (28/6).

Baca Juga: Hormati Krama, Gubernur Bali Instruksikan Masyarakat Punya Empat Anak

Berita Terkini Lainnya