TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Denpasar Luncurkan Aplikasi Taboo untuk Tangkal Berita Hoax

Masyarakat Bali bisa cek konten hoax sendiri nih. Cobain yuk

Dok.IDN Times/Humas Pemkot Denpasar

Denpasar, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar baru-baru ini meluncurkan laman Taboo (Tangkal dan analisa berita bohong). Terhitung dalam waktu tiga hari sejak di-launching pada 20 Mei 2019 lalu, aplikasi ini berhasil mendekteksi berita yang terindikasi hoax.

"Dalam tiga hari ini baru satu yang terdeteksi berita hoaks, karena memang di Bali juga tidak banyak berita hoaks," kata Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Diskominfo (Dinas Komunikasi  Informatika dan Statistik) Kota Denpasar, Gde Wirakusuma Wahyudi, saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (23/5).

Berita hoaks apakah itu?

Baca Juga: Menarik! SMK Prada Bali Ujian Kenaikan Kelas Pakai Aplikasi Android

1. Berita hoaks yang berhasil terdeteksi adalah soal TNI yang meninggal dunia karena terjangkit virus monkeypox

thestar.com.my

Beberapa waktu ini beredar informasi adanya anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang meninggal dunia karena terjangkit virus monkeypox atau cacar monyet. Namun Wirakusuma menyatakan berita tersebut hoaks setelah pihaknya melakukan verifikasi kebenaran itu lewat laman Taboo.

Beredarnya informasi hoaks masuknya virus monkeypox ke Indonesia itu mengakibatkan masyarakat Bali banyak yang resah. Bahkan ada yang hendak ke Batam pun terpaksa mengurungkan niatnya.

"Yang terdeteksi itu informasi berita yang terbaru soal monkeypox. Senin malam itu ada informasi yang beredar di masyarakat, adanya cacar monyet yang sudah masuk di Indonesia dan menelan korban satu orang TNI meninggal dunia di RSAD (Rumah Sakit Angkatan Darat). Itu hoaks setelah kita verifikasi jawaban dari Kemenkes (Kementerian kesehatan) itu hoaks. Sementara baru itu saja," ungkapnya.

2. Mereka tidak mau menggunakan laman Taboo ini untuk mendeteksi konten hoaks politik. Kenapa?

Dok.IDN Times/Humas Pemkot Denpasar

Wiraksuma menjelaskan, konsentrasi laman Taboo ini berfokus pada informasi hoaks bencana alam, kesehatan dan keamanan. Pihaknya menghindari mendekteksi konten hoaks politik karena dinilai kontroversinya sangat tinggi.

"Kita tidak masuk konten hoaks politik, karena malah kontroversi nanti. Khawatirnya masyarakat malah terpecah belah. Untuk hoaks tingkat nasional dan politik, kita akan berikan link-nya ke tangkalhoaks Kominfo RI dan turn back hoax (Swasta)," ucapnya.

3. Sebanyak 1.500 berita bohong telah tersebar di seluruh Indonesia

Unsplash.com/Elijah O'Donnell

Wirakusuma mengungkapkan, peluncuran satuan tugas (Satgas) laman Taboo ini dilatarbelakangi oleh maraknya berita hoaks yang tersebar di media sosial (Medsos).

Akibat berita hoaks ini, sebut Wirakusuma, memberikan dampak kerugian di segala bidang. Bahkan, hingga pertengahan tahun 2019 ini terdeteksi sebanyak 1500 indikasi berita bohong telah tersebar di seluruh Indonesia.

Menurutnya, Bali khususnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata, sangat rentang mendapat pengaruh berita bohong. Ia mengambil contoh, adanya informasi tentang letusan dahsyat Gunung Agung yang secara spontan menyebabkan penurunan kunjungan wisatawan.

"Berita bohong tentunya dapat memengaruhi wisatawan. Mengingat Bali, khususnya Denpasar saat ini masih bertumpu pada sektor pariwisata, dan tentunya memengaruhi seluruh sektor, dan yang rentan adalah berita bohong tentang bencana dan kesehatan. Jadi prioritas kita itu hoaks kesehatan seperti monkeypox, bencana alam dan keamanan, misalnya ada pencurian tapi ternyata hoaks," kata Wirakusuma.

4. Masyarakat bisa langsung melakukan kroscek berita yang diterima, dengan cara memasukkan judul beritanya

pexels/rawpixel.com

Masyarakat juga bisa menggunakan aplikasi untuk mengecek secara langsung berita yang diterima. Caranya yaitu dengan memasukkan judul berita ke dalam laman pencarian tangkalhoax.denpasarkota.go.id. Secara otomatis, laman Taboo akan melakukan pengecekan secara otomatis, apakah itu berita benar atau berita bohong.

"Kami berharap, ke depan aplikasi ini dapat terus berkembang dan terintegrasi dengan Pro Denpasar, sehingga mampu menjadi media literasi bagi masyarakat untuk melakukan saring sebelum sharing serta semakin bijak dalam bermedia sosial. Kita berharap masyarakat juga terus kunjungi laman Taboo," ujarnya.

5. Taboo masih menggunakan laman atau website. Rencana dua bulan lagi akan dikembangkan versi aplikasi android dan IOS

pexels.com/bruce mars

Melakukan verifikasi berita hoaks yang tersebar di media sosial itu memang tidak mudah. Terkait itu, pihaknya mengimbau masyarakat jika mendapat informasi yang meragukan dan konten yang meresahkan masyarakat, supaya melakukan verifikasi ke laman Taboo. Laman ini beroperasi selama 24 jam.

"Kadang-kadang hoaks ini kan setelah berita itu viral baru kita tahu. Jadi kita juga membutuhkan bantuan masyarakat," ujarnya.

Kendati demikian, Taboo ini hanya bisa diakses melalui laman atau website. Pihaknya berencana mengembangkan Taboo menjadi aplikasi berbasis android atau IOS yang bisa diakses melalui handphone.

"Paling lama dua bulan lagi lah kita kembangkan agar bisa dipakai di HP (Handphone). Karena kalau web masyarakat lebih sulit. Kita launching dulu, baru dikembangkan. Kalau tunggu aplikasinya lengkap dulu itu lama," jelasnya.

6. Masyarakat jadi bisa menganalisa sendiri apakah berita benar atau hoaks

Unsplash.com/@linkedinsalesnavigator

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, mengatakan laman Taboo merupakan upaya Pemkot Denpasar untuk memerangi berita bohong yang beredar di masyarakat.

Ia menjelaskan, perkembangan arus digitalisasi saat ini memungkinkan semua elemen masyarakat dapat menciptakan sesuatu secara cepat. Sehingga masyarakat harus teliti dengan menganalisa terlebih dahulu sebelum menyebarluaskan informasi.

"Ke depan, masyarakat mulai teredukasi untuk selalu menganalisa sebelum sharing," ujar Jaya Negara saat launching Taboo di Graha Sewaka Dharma, Lumintang, Denpasar, Senin (20/5) lalu.

Baca Juga: 5 Fakta Kerusuhan di Bawaslu, Siapakah Mereka?

Berita Terkini Lainnya