TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ribuan Warga Iringi Pelebon Raja Puri Pemecutan Denpasar XI 

Prosesi Ida Cokorda Pemecutan XI disiapkan sejak dini hari

Pelebon Ngaben Raja Puri Pemecutan Denpasar, Ida Cokorda Pemecutan XI. (IDNTimes/Ni Ketut Sudiani)

Denpasar, IDN Times - Ribuan warga menyaksikan pelebon (ngaben) Raja Puri Pemecutan Denpasar, Ida Cokorda Pemecutan XI, pada Jumat (21/1/2022). Sejak pagi masyarakat sudah memadati area sekitar Puri Pemecutan, di kawasan Jalan Thamrin, Denpasar.

Sebagian besar masyarakat juga asyik mengabadikan momen berfoto di dekat bade (Tempat meletakkan layonan atau jenazah yang akan diusung menuju kuburan), lantaran sangat jarang ada momen pelebonan seorang raja. Meski terik menyengat, masyarakat dengan setia menunggu hingga jenazah dibawa menuju setra (Kuburan) Badung.

Baca Juga: Makna Ngaben di Bali Menurut Lontar Yama Purwana Tattwa

Baca Juga: Profil Ida Cokorda Pemecutan XI, Raja Pemecutan Denpasar yang Wafat

1. Prosesi puncak pelebon sudah dilaksanakan sejak dinihari

Pelebon Ngaben Raja Puri Pemecutan Denpasar, Ida Cokorda Pemecutan XI. (IDNTimes/Ni Ketut Sudiani)

Ketua Umum Warga Ageng Pemecutan, Anak Agung Ngurah Rai Sudarma, mengatakan prosesi puncak pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI sudah dilaksanakan sejak pukul 03.00 Wita. Sedangkan iring-iringan bertolak menuju Setra Badung dimulai pukul 11.30 Wita.

Ida Cokorda Pemecutan XI meninggal dunia pada 22 Desember 2021. Sebelum pelebon, jenazah disemayamkan di Puri Agung Pemecutan. Selama kurang lebih sebulan, dilakukan sejumlah prosesi upacara antara lain prosesi Nyiramin (Membersihkan atau memandikan jenazah) dan jenazah disemayamkan di tempat khusus layon milik keluarga. Kemudian prosesi Ngajum Kajang yakni pembersihan secara agama di mana untuk memantapkan hati keluarga yang ditinggal.

Selanjutnya, ada prosesi Ngaskara, yakni penyucian roh dengan harapan roh dapat bersatu dengan Tuhan Yang Maha Esa (Amor Ing Acintya). Selain itu, ada beberapa prosesi lain yang memiliki makna pihak keluarga secara ikhlas melepas kepergian Ida Cokorda Pemecutan XI. Selama masih disemayamkan, masyarakat luas juga memberikan penghormatan kepada tokoh Ida Cokorda Pemecutan XI.

2. Dalam situasi pandemik COVID-19, hanya beberapa banjar yang dilibatkan untuk prosesi iring-iringan

Pelebon Ngaben Raja Puri Pemecutan Denpasar, Ida Cokorda Pemecutan XI. (IDNTimes/Ni Ketut Sudiani)

Sementara itu, adik sepupu Ida Cokorda Pemecutan XI, Anak Ngurah Putra Darmanuraga, menjelaskan karena dalam situasi pandemik COVID-19, pihak Puri Pemecutan membatasi jumlah peserta yang mengiringi prosesi pelebon. Ia menyebut hanya melibatkan beberapa beberapa banjar dari ratusan banjar yang mengiringi proses menuju Setra Badung. Sehari sebelumnya, seluruh peserta iringan pelebon, terutama keluarga inti, juga sudah menjalani rapid test antigen.

"Kalau dilihat posisi beliau sebagai tedung jagat, ada 105 banjar yang semestinya ikut serta. Tapi sekarang kita hanya melibatkan sebagian kecil, sekitar 5 banjar. Bahkan badenya pakai roda untuk mengurangi pengusung," katanya.

3. Selain bade dan lembu, ada ogoh-ogoh yang mengiringi

Pelebon Ngaben Raja Puri Pemecutan Denpasar, Ida Cokorda Pemecutan XI. (IDNTimes/Ni Ketut Sudiani)

Anak Agung Darmanuraga menambahkan, sebelum dilaksanakan proses pelebon, Ida Cokorda Pemecutan XI dibuatkan iring-iringan. Ada satu ogoh-ogoh Cupak yang diarak dalam prosesi Mapeed pada 18 Januari 2022 lalu. Rutenya yakni dari Puri Pemecutan menuju Jalan Gajah Mada, Patung Catur Muka, Jalan Udayana, Jalan Debes, Jalan Hasanuddin, dan kembali ke Puri Pemecutan. Disebutkan bahwa setiap pelebon untuk Ida Cokorda di Puri Pemecutan, memang selalu menggunakan Ogoh-ogoh Cupak.

"Ogoh-ogoh ini merupakan simbol kemasyarakatan. Iring-iringan ini dibuat agar masyarakat itu mendoakan kepergian beliau, supaya jalannya dilancarkan menuju keabadian. Masyarakat ikut merasakan bagaimana pengabdian beliau kepada masyarakat, sekaligus berterima kasih," katanya.

Berita Terkini Lainnya