Pujawali di Pura Sakenan, Umat Masih Banyak yang Pakai Plastik
Memang butuh proses sih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Ribuan krama Hindu di Bali sejak Sabtu (5/1) pagi memadati Pura Sakenan, di Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan. Mereka menghaturkan sembah bakti karena hari itu dilaksanakan pujawali di pura tersebut, yang pelaksanaannya bertepatan dengan Hari Raya Kuningan.
Pada pelaksanaan pujawali kali ini, selain bersembahyang umat juga diedukasi secara langsung untuk tidak menggunakan plastik saat memohon air suci (Tirta). Termasuk juga untuk plastik pembungkus canang juga diimbau untuk dikurangi.
Baca Juga: Daftar Odalan di Pura & Merajan Saat Kuningan Tanggal 5 Januari 2019
1. Masyarakat sudah mengantre masuk pura untuk sembahyang sejak pagi
Pantauan IDN Times mulai pukul 10.00 Wita, umat Hindu sudah lama mengantre. Antrean sudah cukup panjang, namun palang pintu masuk belum juga dibuka oleh pecalang yang bertugas di sana.
Hal ini karena luas areal dalam pura tidak mencukupi untuk menampung semua umat untuk bersembahyang. Sehingga persembahyangan diatur per sesi. Ketika kelompak umat yang sudah selesai sembahyang, barulah kelompok yang lain dipersilahkan memasuki pura untuk menghaturkan bakti.
Padahal sudah ada imbauan dari penyelenggara upacara, agar umat tidak terkonsentrasi bersembahyang saat puncak pujawali (Kuningan). Sebab upacara akan berlanjut hingga tiga hari ke depan (Nyejer). Upacara pujawali akan ditutup (Nyineb) Selasa Pon Langkir (8/1).
“Kami sudah terus mengimbau umat, nangkil (Menghaturkan bakti) tidak hanya saat Kuningan saja. Masih ada waktu sampai Selasa. Tapi yang namanya antusias sembahyang, memang kita tidak bisa hindari. Kalau pagi memang belum terlalu ramai. Tapi kalau sudah menjelang sore hingga malam, macetnya luar biasa,” ungkap penyelenggara upacara pujawali di Pura Sakenan, Ida Bagus Gede Pidada, Sabtu (5/1).