TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nyepi di Bali Tanpa Internet Diusulkan Lagi!

Jangan harap bisa main game saat Nyepi di Bali

denpasarkota.go.id

Hari Raya Nyepi tahun 2019 tinggal beberapa minggu lagi. Ini menandakan Tahun Baru Caka atau Tahun Baru Hindu akan segera tiba. Jadi, selamat menyambut Tahun Baru Caka 1941 di tahun 2019 ini ya, semeton!

Menyambut Tahun Baru Caka tidaklah dengan kembang api dan kemeriahan. Sesuai tradisi turun temurun yang hingga kini menjadi kearifan lokal di Bali, tahun baru Caka setiap tahunnya dirayakan dengan keheningan. Inilah yang dinamakan perayaan Nyepi. Benar-benar sepi.

Selama perayaan Nyepi, ada empat pantangan yang harus dijalani oleh umat Hindu Bali. Empat pantangan tersebut dengan Catur Brata Penyepian. Namun sejak tahun lalu ada kesan berbeda dengan pelaksanaan Nyepi tahun-tahun sebelumnya, yakni adanya penghentian jaringan internet atau data seluler untuk keperluan pribadi selama Nyepi berlangsung.

Tahun ini pun, Majelis-majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali kembali akan mengusulkan penghentian jaringan internet tersebut untuk menjaga kondusivitas Nyepi yang akan berlangsung tanggal 7 Maret mendatang.

Baca Juga: Internet di Bali Dimatikan Selama Nyepi, Tinggal Menunggu Surat Resmi

1. Usulan hanya untuk menghentikan sementara jaringan data seluler, kecuali untuk kepentingan pemerintah dan kepentingan vital lainnya

pixabay.com/fancycrave1

Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana, mengungkapkan Majelis-majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali (dari seluruh agama di Bali) kembali mengusulkan penghentian sementara jaringan internet atau data seluler untuk keperluan pribadi selama 24 jam saat perayaan Nyepi Tahun Caka 1941.

Sementara internet yang tetap hidup adalah untuk kepentingan pemerintahan (Pelayanan publik) seperti rumah sakit, pengamanan dan kepentingan vital lainnya.

“Internet di luar kepentingan pemerintah dan kepentingan vital lainnya memang diusulkan kembali untuk dihentikan selama 24 jam selama Nyepi. Tujuannya masih sama, supaya umat Hindu khusuk melaksanakan hari raya Nyepi," ungkapnya.

2. Sudah koordinasi lebih awal dengan provider

huffingtonpost.com

Sudiana mengatakan, tahun ini Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) dan Kominfo sudah berkoordinasi lebih awal dengan provider sehingga tidak mendadak. Pihaknya berterima kasih jika semua provider mau beryadnya (Ikut menjaga kekhidmatan) saat perayaan Nyepi mendatang.

Informasinya, untuk kelancaran pelaksanaan hari raya Nyepi, antara Komisi I DPRD Bali,  KPID Provinsi Bali, dan Dinas Kominfo Provinsi Bali telah menyepakati tidak boleh ada siaran televisi dan radio saat Hari Raya Nyepi, 7 Maret mendatang. Sedangkan untuk penghentian sementara layanan internet masih menunggu surat edaran dari Kementerian Kominfo.

“Karena sudah ada pelajaran tahun kemarin, semoga tahun ini jadi lebih siap. Kalau dulu kan mendadak, hanya seminggu waktunya, sehingga provider jadi kelabakan," kata Sudiana.

3. Pemutusan internet agar khusyuk menjalankan Catur Brata Penyepian

techspot.com

Selama perayaan Nyepi, umat Hindu Bali harus menjalani empat pantangan yang disebut dengan Catur Brata Penyepian. Berikut empat pantangan tersebut:

  • Amati Gni : pantang menghidupkan api, listrik, dan alat elektronik
  • Amati Lelungan : pantang bepergian
  • Amati Karya : tidak bekerja
  • Amati Lelanguan : Tidak berpesta pora, bersenang-senang, dan menghibur diri

Mengapa internet diusulkan untuk diputus sementara? Menurut Sudiana untuk ikut mendukung pelaksanaan Catur Brata Penyepian. Dalam perkembangan zaman saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa internet menjadi penyedia hiburan paling banyak seperti video, game, live streaming, YouTube, dan hiburan lainnya.

Di sinilah umat biasanya biasanya mencari hiburan. Sedangkan satu di antara pantangan dalam Catur Brata Penyepian adalah pantang menghibur diri dan bersenang-senang. Ada baiknya kembali pada esensi Nyepi itu sendiri yakni mengoreksi diri, sehingga di tahun yang baru (Tahun Baru Caka), umat bisa memulai hidup dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan yang lebih baik.

Meski masih terjadi pro dan kontra di masyarakat, namun pada intinya semua bertujuan baik untuk mendukung pelaksanaan Nyepi yang berkualitas.

"Ini memang harus diupayakan. Supaya semakin lama kita biasa untuk mengistirahatkan diri, pikiran, dan perkataan, demi meningkatnya power spiritual dalam diri," ucapnya.

Baca Juga: Daftar Odalan Pura di Bali Selama Februari 2019

Berita Terkini Lainnya