Ramai Perbincangan Bali Akan Nyepi Adat, MDA: Baru Rencana
Masyarakat Bali pro kontra terhadap rencana ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Media sosial (Medsos) dan WhatsApp Group (WAG) di Bali diramaikan oleh desas-desus wacana pelaksanaan Nyipeng atau Nyepi Desa Adat se-Bali, yang akan dilaksanakan mulai 18 April 2020 hingga 20 April 2020. Wacana ini berhembus dari berita yang disiarkan oleh sebuah stasiun televisi lokal Bali dengan narasumber Bendesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet.
Dalam Nyipeng ini, masyarakat adat di Bali tidak boleh keluar rumah selama waktu yang telah ditentukan. Terhadap berita yang telah beredar luas itu, Putra Sukahet mengatakan bahwa hal ini baru rencana dan akan dirapatkan tanggal 8 April 2020 bersama Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali. Kendati masih baru sebatas rencana, namun wacana ini sudah menimbulkan pro kontra di masyarakat.
1. Berawal dari usulan Forum Perbekel se-Bali agar ada Nyipeng
Pangelingsir Sukahet ketika dikonfirmasi Senin (7/4) malam, mengatakan wacana ini muncul berawal dari adanya usulan dari Forum Perbekel se-Bali yang mengusulkan adanya Nyipeng atau Nyepi Desa Adat se-Bali. Usulan tersebut telah disampaikan sekitar lima hari lalu.
“Ada usulan dari forum perbekel se-Bali supaya ada Nyipeng atau Nyepi Desa Adat serentak seluruh Bali. Kita menanggapinya positif. Baru rencana, dan baru rembug-rembug kecil,” ujarnya.
Baca Juga: 6 Doa Memulai Aktivitas Menurut Agama Hindu Bali