Warga Nusa Dua Bali Mengamuk, Sanggah Keluarga Dibongkar untuk KTT G20
Kecewa proses pembongkaran lahan tak sesuai perjanjian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – I Nyoman Suardika, warga di Jalan Terompong, Lingkungan Peminge Kelurahan Benoa, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, mengungkapkan kekecewaannya. Sebagai termohon tanah, ia mengaku tidak mendapatkan ganti rugi sesuai yang ia ajukan untuk pelebaran jalan arah menuju Sawangan, menjelang KTT G20, pada November 2022 mendatang.
Kekesalannya berlanjut ketika mengetahui sanggah (tempat suci) keluarganya yang belum selesai diupacarai dan belum dipindahkan, sudah dibongkar menggunakan alat berat.
Baca Juga: Tolak Terminal LNG, Desa Adat Intaran Sanur Mohon Kekuatan Lautan
1. Beberapa tempat suci untuk ibadah keluarga ikut terdampak
Keluarga besar Nyoman Suardika, pada Selasa (2/8/2022) pagi, tengah melakukan Upacara Nuntun Linggih Genah Ida Batara Penglingsir. Kegiatan upacara ini dilakukan untuk pemindahan tempat ibadah keluarga besarnya demi mendukung program pemerintah. Ia menggunakan Banten Penuntun dan Daksina Linggih.
“Kami selaku warga negara Indonesia selalu mendukung program pemerintah. Makanya kami sebagaimana adat, budaya, dan beragama Hindu, melaksanakan upacara,” ungkap Nyoman Suardika.
Ia mengungkapkan tanahnya dibeli pemerintah untuk pelebaran jalan seluas 35 meter persegi. Meskipun begitu, dampak yang ia rasakan sangat banyak. Termasuk rumah, warung, dan beberapa komponen-komponen pelinggih (tempat suci), seperti Tugu Penembak jalan, Tugu Lebuh, dan Tugu Pengayatan Ida Batara.
“Untuk tempat suci yang terkena dampak itu ada Sanggah Kemulan, Taksu, Sanggah Surya, ada Tugu,” ungkapnya.