TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiga Hari Mengapung, Satu Korban Kapal Karam Ditemukan di Uluwatu Bali

Sebelas korban lainnya masih dalam pencarian

Salah satu korban selamat kapal pencari ikan (Dok.IDN Times/Basarnas Bali)

Denpasar, IDN Times – Pencarian terhadap Kapal KM Tanjung Permai yang dikabarkan hilang pada Selasa (6/10/2020), akhirnya membuahkan hasil. Satu dari 12 korban ditemukan selamat dan mengapung di perairan dekat Uluwatu, Badung, pada Kamis (8/10/2020). Kapan dinyatakan telah karam, dan saat ini 11 orang anak buah kapal (ABK) lainnya masih dalam pencarian.

Baca Juga: Tanpa Pendukung Keselamatan, KM Tanjung Permai Hilang di Selat Badung 

1. Korban bertahan di tengah laut dengan benda yang mengapung

Salah satu korban selamat kapal pencari ikan (Dok.IDN Times/Basarnas Bali)

Menurut keterangan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada bahwa korban selamat Nurohman ditemukan terapung-apung di Perairan dekat Uluwatu pada sore hari. Korban bertahan dengan mengandalkan benda mengapung.

Korban ditemukan oleh boat Bobby Jillian rute Bali - Grajagan yang melintas untuk mengantar pemain surfing melalui perairan Pantai Selat, Grajagan, Muncar, Banyuwangi. Korban kemudian dinaikkan ke kapal dan dievakuasi menuju Pelabuhan Benoa Bali pada pukul 15.30 WITA.

"Berdasarkan keterangan Nurohman bahwa tanggal 5 Oktober 2020 sekitar pukul 22.00 WITA, kapal mulai karam karena ombak tinggi dan menenggelamkan kapal di perairan dekat Uluwatu sekitar 17 Nm dari pelabuhan Benoa," jelasnya.

2. Kapal tidak dilengkapi alat keselamatan

Tim SAR Gabungan mencari dua korban nelayan hilang (Dok.IDN Times/Humas Basarnas Bali)

Menurut keterangan korban kepada petugas SAR, ia menyaksikan saat kejadian lima orang rekannya ikut terjun ke laut. Sementara enam orang lainnya masih berada di atas kapal. Korban terpisah dengan rekan-rekannya yang tidak mampu bertahan dan tenggelam. Menurutnya, kapal sudah tenggelam serta tidak dilengkapi alat keselamatan, baik life jacket ataupun pelampung dan alat komunikasi juga terbatas.

Sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), Darmana telah meminta dukungan Kantor Basarnas Surabaya untuk melakukan pencarian di seputar perairan Selatan Jawa Timur. Mengingat sudah 4 hari setelah kejadian dan mempertimbangkan arah dari pergerakan arus.

"Selain bantuan dari Basarnas di Surabaya, rencana operasi SAR besok mengerahkan RIB menyisir wilayah selatan Bali. Juga dari agen kapal KM Tanjung Permai, berencana melakukan pencarian di perairan selatan Banyuwangi, Jatim," ungkapnya.

Tim SAR telah mengerahkan Helikopter di hari pertama beserta KN SAR Arjuna 229. Selain itu juga sudah melakukan pemapelan melalui VTS Benoa terhadap kapal-kapal yang melalui area diduga kapal tenggelam.

Berita Terkini Lainnya