TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tambahan Transmisi Lokal di Bali Terbanyak Dari Bangli dan Karangasem

Satgas: hampir belum pernah saya laporkan jumlah sebesar ini

IDN Times

Denpasar, IDN Times - Perkembangan kasus positif COVID-19 di Bali hingga hari ini Selasa (28/4), bertambah sebanyak 22 orang. Total kumulatif kasus positif kini mencapai 215 orang.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dewa Made Indra menyampaikan penambahan kasus positif terbanyak kali ini berasal dari transmisi lokal di daerah Kabupaten Bangli dan Karangasem. 

1. Terjadi penambahan 22 orang kasus positif COVID-19

Ilustrasi pemeriksaan tes virus Corona di RSUP Sanglah. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Dewa Made Indra mengungkapkan penambahan kasus positif di Bali hari ini Selasa (28/4) sebanyak 22 orang Warga Negara Indonesia (WNI). Dari jumlah tersebut 9 orang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan 13 orang lainnya akibat transmisi lokal.

Tambahan kasus transmisi lokal ini diketahui 8 orang berasal dari Banjar Selokadan Desa Abuan Kabupaten Bangli. Empat orang lainnya merupakan satu keluarga dari Lingkungan Padangkertha Kabupaten Karangasem.

“Hari ini ada jumlah penambahan kasus positif COVID-19 sangat besar. Hampir belum pernah saya laporkan jumlahnya sebesar ini,” terangnya.

Dari jumlah kumulatif hingga saat ini sebanyak 215 orang tersebut, terdiri dari delapan orang Warga Negara Asing (WNA) dan 207 WNI. Dari 207 orang ini sebanyak 133 orang (65,58 %) dinyatakan positif karena imported case dengan mayoritas PMI. Sedangkan 20 orang (9.30 %) berasal dari daerah terjangkit, sisanya 54 orang (25,11 %) merupakan kasus transmisi lokal.

2. PMI yang positif COVID-19 tanpa gejala diduga kuat jadi penyebab transmisi lokal

ISTIMEWA

Dewa Made Indra mengaku telah menghubungi langsung Bupati setempat untuk menanyakan hal yang sebenarnya terjadi. Hasilnya Bupati Bangli menyampaikan bahwa penyebab utama transmisi lokal di satu banjar tersebut tidak lain karena mereka kontak terhadap pasien positif terlebih dahulu yakni PMI yang pulang dan melakukan karantina mandiri di rumah.

“Karena dia tanpa gejala, tidak ada indikasi terinfeksi COVID. Maka dia berinteraksi biasanya dengan keluarganya. Kemudian satu banjar itu, di Banjar Selokadan itu delapan orang terinfeksi,” terangnya.

Begitu juga kasus penambahan positif yang terjadi di Kabupaten Karangasem. Dari kasus ini, maka pihaknya mengambil kesimpulan bahwa arahan-arahan yang telah diberikan oleh Pemerintah Provinsi Bali maupun Pemerintah Kabupaten Kota belum dilaksanakan dengan baik di lapangan.

“Kalau saja warga masyarakat kita, kalau saja PMI yang pulang dari luar negeri mengikuti arahan pemerintah dengan baik untuk melakukan karantina mandiri di rumah dengan menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. Tidak mengadakan kontak dekat dengan yang lain, pasti kasus ini tidak akan terjadi,” jelasnya.

Berita Terkini Lainnya