Stok Oksigen di Bali Seret, Semua Rumah Sakit Harus Melapor ke Dinkes
Puncak lonjakan sampai saat ini belum terprediksi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Bali, dr. Gusti Ngurah Anom, menyampaikan tidak ada persiapan khusus rumah sakit perawatan pasien COVID-19 meskipun varian Delta sudah terdeteksi di Bali.
“Ya sama saja dengan varian Wuhan sebelumnya kan gitu. Sama saja,” jawabnya saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Kamis (15/7/2021) sore.
Kondisi rumah sakit perawatan COVID-19 saat ini malah dihadapkan pada persoalan stok oksigen yang beberapa hari ini diakuinya mulai seret. Lalu bagaimana solusi permasalahan ini?
1. Ada 62 rumah sakit di Provinsi Bali yang merawat pasien COVID-19
Menurut Gusti Anom, tercatat ada 72 rumah sakit di Bali. Namun hanya 62 rumah sakit yang melayani perawatan pasien COVID-19. Dari pantauannya, hingga saat ini Bed Occupancy Ratio (BOR) meningkat sejak akhir Juni 2021.
Pihaknya sempat lega pada pertengahan Juni 2021 lalu karena dari pantauannya, rumah sakit kecil hanya merawat satu atau dua orang pasien COVID-19. Sementara rumah sakit besar merawat sekitar 10-an pasien COVID-19, dari yang biasanya ratusan. Begitu juga jumlah mayat yang hanya sekitar dua orang saja.
“Itu bagus sekali pada pertengahan Juni ya,” jelasnya.
Terkait varian Delta yang dikonfirmasi telah ada di Bali, secara pribadi ia juga menduga bahwa lonjakan kasus positif COVID-19 sejak awal Juli 2021 memang dimungkinkan karena varian Delta tersebut.
“Sama saja perawatan itu. Sekarang kan untuk masyarakat di luaran disyaratkan untuk pencegahan penularan COVID-19 ini double masker gitu ya,” jelasnya.