Resah dengan Informasi Hoaks, ITB STIKOM Bali Tempuh Jalur Hukum
Informasi yang beredar itu disebut mengandung SARA
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Media sosial (Medsos) Facebook diramaikan oleh postingan seseorang yang memposting berita lama tertanggal 28 November 2015 terkait dengan ITB STIKOM (Institut Teknologi dan Bisnis Sekolah Tinggi Informatika dan Teknik Komputer) Bali. Postingan dengan tajuk "Masyarakat Bali vs STIKOM Bali Scorenya 4:0" ini diunggah di berbagai grup lokal Bali sejak Jumat (29/11) lalu. Satu di antaranya grup lokal yang terpantau oleh IDN Times adalah unggahan pada Senin (2/12) pukul 09.33 Wita.
Tim Forensik ITB STIKOM Bali mencatat, hingga Minggu (1/12) postingan tersebut telah dibagikan setidaknya oleh 18 akun Facebook yang menyasar grup-grup beranggotakan masyarakat Bali. Selain itu juga dibagikan melalui WhatsApp dengan mendaur ulang teks dan postingan lama, di-copy paste dengan pencantuman sebuah nama dan nomor telepon genggam.
“Tanpa mengecek kebenaran konten, dan tanpa berusaha mengonfirmasi kebenarannya secara resmi ke ITB STIKOM Bali. Konten hoaks bermuatan SARA (Suku Agama Ras dan Antar golongan) yang telah dikemas ulang tersebut ramai dishare di WhatsApp,” terang Wakil Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti, Marlowe Bandem, di Denpasar, Selasa (3/12).
1. Berikut ini isi postingan bernuansa SARA tersebut:
SEKEDAR MENGINGATKAN saja . . .
Masyarakat Bali vs STIKOM Bali Scorenya 0 : 4
Wajar jika masyarakat Bali menaruh kecurigaan yang mendalam terhadap STIKOM Bali. Ini adalah sederetan rekaman ingatan publik yang sulit untuk dibantah dan kemudian dianggap sebagai kebetulan belaka;
1. Kasus mahasiswa hindu yang hilang yang kemudian akhirnya ditemukan di lombok sudah menjadi mualaf adalah mahasiswa STIKOM Bali.
2. Bank Mualamat yang sign boardnya demikian mentereng di STIKOM Bali bahkan konon Bank Syariah ini memiliki kantor di dalan gedung STIKOM Bali. STIKOM Bali adalah kampus yang getol dengan kemitraannya dengan Bank Syariah.
3. Sepak terjang direktur STIKOM Bali Dadang Hermawan yang adalah ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Bali yang sudah bikin geger dan melukai hati orang Bali dengan meluncurkan gagasan Wisata Syariah di Bali. Dadang Hermawan juga ingin mengembangkan MES di 5 daerah di Bali. Direktur STIKOM ini juga aktif di JPMI (Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia), jadi selalu aktif di kegiatan dengan label agama
4. Adalah sebuah kebetulan yang super luar biasa jika kemudian 3 buah mobil operasional STIKOM Bali semuanya memiliki nomer plat DK 1515 yang kalau dibaca menjadi "ISIS", bahkan salah satunya adalah DK 1515 DH yang merupakan inisial dari Dadang Hermawan. Pihak STIKOM Bali telah mengklarifikasi bahwa 1515 diasosiasikan dengan "first", namun lagi-lagi masyarakat tersakiti karena dianggap bodoh. 1515 = "first" hanyalah logika onta, bukan logika Orang Bali.
ISIS adalah organisasi yang sangat berbahaya, tetap waspada sebelum terlambat.
Masyarakat Bali vs STIKOM Bali 0 : 4
Pasang mata, selalu waspada. Pemikiran sektarian di dunia pendidikan lebih mengerikan effeknya dibandingkan dengan wacana Wisata Syariah.
Orang ini menjadi besar kepala karena kebesaran STIKOM Bali. Stop memberi amunisi kepada STIKOM Bali atau Dadang Out!!!!