TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times
© 2024 idntimes.com by IDN Media
Home News Bali

Puluhan Guru Muda Belajar Tari Legong dan Joged dari Maestro Prof Dibia

Bagian penting dari seni pertunjukan di Bali

Pelatihan Tari Legong dan Joged di Bali. (Dok.IDN Times/istimewa)
Verified
Ayu Afria Ulita Ermalia

Gianyar, IDN Times – Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar ajang Belajar Bersama Maestro (BBM), dengan melibatkan sejumlah guru dari berbagai daerah di Bali.

Para peserta mendalami dua jenis tarian, di antaranya Tari Legong dan Joged, yang dilatih langsung oleh Maestro Tari Bali, Prof Wayan Dibia.

Baca Juga: Mengenal Baleganjur Wave of Springs di PKB, Filosofi Sungai di Ubud

1. Menggembleng para pegiat seni budaya dari berbagai daerah di Bali

aestro Tari Bali, Prof. Wayan Dibia. (Dok.IDN Times/istimewa)

Kegiatan yang diselenggarakan di Geoks Art Space, Jalan Raya Singapadu Nomor 87, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, mulai Jumat (2/9/2022) hingga Kamis (8/9/2022), itu diikuti oleh 26 peserta.

Kegiatan ini sebagai lanjutan dari kegiatan sebelumnya, yakni pada 29 Agustus 2022 lalu, untuk menggembleng para pegiat seni budaya dari berbagai daerah di Bali, belajar Tari Legong dan Joged.

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan di Provinsi Bali dengan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) Tari Legong dan Joged bersama maestro tari. Harapannya, dapat melestarikan kedua tarian tradisional dari Pulau Dewata tersebut.

2. Pegiat seni budaya muda harus belajar dari maestronya

narwastu.org

Judi Wahjudin menambahkan bahwa kegiatan tersebut merupakan program pembelajaran bagi sejumlah pegiat seni budaya muda untuk belajar dan bertukar pengetahuan dengan tokoh seni budaya (maestro) yang memiliki pengetahuan, pengalaman, wawasan, dan keterampilan yang mendalam.

“Program ini diharapkan menjadi simpul utama dalam penyebaran, pertukaran nilai dan pengetahuan serta ajang pembelajaran bagi sumber daya manusia kebudayaan. Sehingga kelak mereka akan menjadi pelopor dalam upaya pemajuan kebudayaan,” ungkapnya.

Menurut Prof Dibia, perlu revitalisasi terhadap kedua tarian tersebut yang melibatkan para pengajar sehingga nantinya para pengajar tersebut bisa menurunkan kepada muridnya terkait hakikat dari kedua tarian tersebut.

“Upaya revitalisasi terhadap kedua tarian ini sangat perlu dilakukan, dengan melibatkan para guru tari Bali, agar mereka lebih memahami isi dan posisi kedua tarian ini,” kata Prof Dibia.

Topik:
tari
bali
tradisional bali
Kemendikbud
maestro indonesia
Update me
Berita Terkini Lainnya

Kader Golkar di Klungkung Berantem hingga Saling Lapor ke Kepolisian

Ayah di Denpasar Bunuh Putri Kandung hingga Kemudian Bunuh Diri

Karangasem-Klungkung Putus, Warga Terpaksa Bangun Jembatan Darurat

Terpeleset dari Lantai 2, Buruh Proyek di Badung Dilaporkan Tewas

Produk Tradisional Indonesia Bisa Menjadi Merek Internasional

Pemimpin Pasukan Marinir dari 25 Negara dalam PALS di Bali

Cuaca Buruk, Tabanan Catat 225 Titik Bencana

Lalu Lintas di Bali Diperketat Selama 14 Hari

Kronologi Perahu Terbalik Dihantam Gelombang Laut di Gianyar

Anak Dirundung, Orangtua Harus Tahu Celah Berkomunikasi