Prioritas Dapat Vaksin COVID-19, Perawat di Bali Mengaku Masih Ragu
Bali sudah menerima 51 ribu vaksin jenis Sinovac
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Setelah menerima 31.000 vial vaksin COVID-19 pada Selasa (5/1/2021) pukul 00.30 Wita, Provinsi Bali kembali menerima kiriman vaksin sebanyak 20.000 vial pada Kamis (7/1/2021). Vaksin tersebut diterima pukul 09.48 Wita melalui Baseops Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai menggunakan pesawat Garuda GA-438. Total vaksin yang saat ini sudah diterima Bali adalah sebanyak 51.000 vial.
Adapun pihak yang termasuk kelompok prioritas untuk menerima vaksinasi adalah tenaga kesehatan. Bagaimana respons mereka terhadap kedatangan vaksin ini? Apakah mereka sudah siap untuk menerimanya?
Baca Juga: Bali Dapat Jatah 31 Ribu Dosis Vaksin COVID-19, Pengamanan Diperketat
Baca Juga: Terima 31 Ribu Vial Vaksin COVID-19, Gubernur Koster: Bali Prioritas
1. Tercatat 30.320 tenaga kesehatan di Bali akan mendapatkan vaksinasi pertama
Gubernur Bali Wayan Koster sebelumnya mengatakan bahwa sebanyak 30.320 tenaga kesehatan (nakes) akan mendapatkan vaksinasi pertama. Rincian tenaga kesehatan tersebut di antaranya:
- Kabupaten Jembrana: 1.533 orang
- Kabupaten Tabanan: 3.118 orang
- Kabupaten Badung: 5.551 orang
- Kabupaten Gianyar: 3.134 orang
- Kabupaten Klungkung: 1.691 orang
- Kabupaten Bangli: 1.246 orang
- Kabupaten Karangasem: 1.074 orang
- Kabupaten Buleleng: 3.590 orang
- Kota Denpasar: 9.383 orang
DK, seorang tenaga kesehatan yang bekerja di RSUP Sanglah Denpasar mengatakan siap untuk menerima vaksin tersebut. Menurutnya, vaksin COVID-19 yang disediakan telah melalui beberapa proses.
“Ya kami pasti maulah kalau vaksinnya diyakini dan sudah ada izin dari BPOM, ada keluar vaksin halalnya kami pasti mau vaksin. Kenapa enggak (tidak). Karena kami tahu vaksin itu kita yakini melalui beberapa proses ya. Apalagi terakhir memang dapat izin BPOM. Saya yakin, yakin. Tidak ragu lagi. Karena itu sudah melalui proses yang benar,” ungkap DK.
Sementara PDP, perawat di Rumah Sakit Klungkung justru masih memiliki sedikit keraguan. “Untuk vaksin corona. Kami sebagai nakes yang kontak langsung dengan pasien positif, sangat senang dengan adanya vaksin gratis bagi nakes. Tetapi banyak isu yang beredar bahwa setelah suntik vaksin banyak yang meninggal. Ini belum ada penjelasan yang pasti dari kementerian kesehatan apakah vaksin tersebut aman atau tidak. Jadi masih ada keraguan 50 persen terhadap vaksin corona tersebut,” ungkap PDP.
Baca Juga: [BREAKING] Gubernur Bali Jadi Orang Pertama yang Divaksin COVID-19