Potret Sedih Lukisan Karya Anak di Bali Tentang Kekerasan
Ada yang menarik di konser amal LBH BWCC, bukan musiknya ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Lembaga Bali Women Crisis Centre atau LBH BWCC mengajak masyarakat, khususnya anak muda di Bali, untuk terlibat dalam kampanye Anti Kekerasan Perempuan dan Anak. Kegiatan tersebut dikemas dalam Konser Musik Amal bertajuk “Mencegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak” yang telah berlangsung di Ardha Candra Art Center, Kota Denpasar, Sabtu (10/12/2022) kemarin.
Dalam acara tersebut, terungkap bahwa angka pelaporan kasus di Kepolisian Daerah (Polda) Bali dan jajarannya mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Sehingga diperlukan kolaborasi penanganan dari berbagai pihak. Tak hanya itu, ada hal yang menarik lainnya dalam konser amal ini. Yaitu pameran lukisan hasil karya anak–anak. Mereka menggambarkan bagaimana kondisi kekerasan yang dilihatnya di lingkungan.
Baca Juga: 5 Cara Spill Kasus Kekerasan Seksual di Medsos
1. Kegiatan melibatkan pameran lukisan oleh anak-anak
Kegiatan tersebut juga diselenggarakan sebagai perayaan penanda satu dekade LBH BWCC serta memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKtP) dan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) dengan melibatkan anak-anak. yaitu pameran lukisan karya Kulidan Art Class dan Maha Putra Art.
Pameran yang terbuka untuk publik tersebut cukup menyedot perhatian publik, karena lukisan karya anak-anak ini lekat dengan keharmonisan dalam rumah tangga dan berteman.
Nyoman Sudarma bercerita, anaknya melukis teman-teman bermain sesuai dengan imajinasinya sendiri. Butuh waktu sekitar dua jam, Komang Tantri (6) bisa menggambarkan lingkungan pertemanannya.
“Merasa bangga dan senang. (Melukis) teman bermainnya ya. Sendiri kok (melukis), nggak ada bantuan siapa. Emang dia punya imajinasi. Sambil bermain itu, dia ngelukis sambil bercanda dengan teman,” jelasnya.
Orangtua anak lainnya, Komang UA, mengapresiasi lukisan–lukisan yang dipamerkan tersebut. Lukisan ini menunjukkan karya anak yang belum tahu banyak tentang seni. Putrinya, Zoya (5), awalnya terlihat kebingungan mencari imajinasi gambar yang akan dilukis dan dipamerkan saat itu. Atas panduan gurunya, Zoya mulai berimajinasi dan tiba-tiba menggambar keluarganya.
“Sampai rumah dia (Zoya) menceritakan sendiri sama neneknya. Sama Omnya. Terkesan sekali anak ini ya,” ungkapnya.
Berikut ini deretan lukisan yang dipamerkan: