TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Permainan Tradisional Megandu Asal Tabanan Diusulkan Masuk WBTB

Semakin banyak nih anak muda yang peduli warisan budaya

Permainan Megandu di Desa Adat Ole, Tabanan (Dok.IDN Times/BEM FH Unud)

Tabanan, IDN Times – Masih ingat Megandu, permainan tradisional masyarakat agraris asal Desa Adat Ole, Kabupaten Tabanan? Permainan ini biasanya dimainkan di sawah dengan melibatkan 10 orang atau lebih menggunakan bola kecil dari jerami ini. 

Sebelumnya, Megandu telah mendapatkan sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK). Saat ini Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Bali mengusulkan Megandu agar masuk Warisan Budaya Takbenda (WBTB). 

Baca Juga: Permainan Megandu Resmi Terdaftar sebagai KIK, Dimainkan Sejak 1956

1. Kabupaten Tabanan disebut minim seni budaya yang masuk dalam WBTB

Permainan megandu. (YouTube.com/17. I Wayan Amrita Dharma Darsanam)

Pengajuan permainan tradisional Megandu sebagai WBTB disampaikan langsung oleh Peneliti Ahli Madya BPNB Provinsi Bali, Nuryahman, dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD), pada Kamis (4/5/2022) lalu di Balai Subak Sangawang Desa Adat Ole. Menurutnya, permainan tradisional Megandu penting untuk didaftarkan WBTB mengingat Kabupaten Tabanan masih sedikit memiliki seni budaya yang masuk dalam WBTB.

Kabupaten Tabanan menjadi kabupaten yang jumlah WBTB-nya lebih sedikit dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Bali. “Daftar WBTB Tabanan masih minim dibandingkan kabupaten lainnya,” katanya.

2. Permainan Megandu bermanfaat untuk tumbuh kembang anak-anak

Permainan megandu. (YouTube.com/17. I Wayan Amrita Dharma Darsanam)

Pegiat seni di Desa Adat Ole yang juga Ketua Sanggar Wintang Rare, I Wayan Weda, menjelaskan saat ini Megandu sudah mendapatkan sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK). Permainan Megandu didaftarkan langsung oleh mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana (BEM FH Unud).

 I Wayan Weda menilai bahwa permainan tradisional Megandu ini adalah warisan budaya yang harus dilestarikan karena sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak-anak.

“Kami sangat mendukung BPNB Provinsi Bali untuk mengajukan lagi permainan Megandu sebagai WBTB. Karena Megandu sangat bermanfaat bagi anak-anak, terutama perkembangan mental, disiplin, serta mengandung unsur kepemimpinan,” ungkapnya pada Jumat (4/5/2022) lalu.

Berita Terkini Lainnya