Pentingnya Asuransi Gagal Panen Padi Bagi Petani di Bali
Di Tabanan, asuransi ini sudah ada sebelum COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Risiko gagal panen yang dihadapi para petani tidak hanya karena pengaruh musim, tapi juga serangan hama dan penyakit. Untuk menjaga keberlangsungan produksi padi, pemerintah daerah memberikan asuransi gagal panen yang nilainya diungkap cukup untuk mengganti biaya operasional.
Ketua Dewan Pengurus Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bali 2022-2026, I Made Edi Wirawan mengatakan, asuransi gagal panen yang diberikan kepada petani padi di Tabanan ini didasarkan perhitungan luasan terdampak.
Baca Juga: HKTI Bali: Pertanian Padi di Tabanan Tidak Terpengaruh Musim
1. Jumlah panen padi di Tabanan menurun
Made Edi Wirawan mengatakan, produksi gabah per hektare (ha) di wilayah Kabupaten Tabanan saat ini masih sesuai dengan minimal jumlah panen, yakni 5,2 ton. Jumlah produksi gabah memang menurun karena permasalahan air yang saat ini terjadi.
"Biasanya per hektarenya bisa sampai 7 ton. Di Tabanan ini kan daerah subur, daerah yang airnya cukup bagus seperti itu. Dengan kondisi yang kemarau ini memang ada penurunan, tetapi tidak signifikan," ujarnya.
Baca Juga: Desa Selanbawak Tabanan Tawarkan Wisata Religi dan Edukasi