TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Industri Batik di Bali, Motif Semakin Berkembang

Umumnya terinspirasi dari kisah para Dewa

(pinterest.com/Art van der Spek)

Denpasar, IDN Times - Apabila dilihat dari motif-motif yang diciptakan, Bali memiliki kain batik khasnya tersendiri. Perbedaan batik Bali dengan batik lainnya dapat dilihat pada motifnya. Umumnya motif kain batik terinspirasi dari kisah para Dewa yang tergambar dalam corak dan pola yang rumit.

Sebagaimana dijelaskan dalam jurnal berjudul Batik Bali pada Industri Sari Amerta Batik, yang ditulis oleh Dewa Ayu Widia Natalia, I Dewa Ayu Made Budhyani, dan Made Diah Angendari, dari Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, dijelaskan bahwa banyak desain batik khas Bali yang dipadukan dengan motif batik yang ada dari berbagai wilayah di tanah air dan pengaruh motif China.

Batik-batik tersebut dibuat langsung dengan tangan serta menggunakan bahan pewarna alami. Dalam jurnal itu, perajin batik Bali, AA Inten Trisna M, menjelaskan perpaduan motif yang biasa dilakukan, mengambil ornamen khas Pulau Dewata, seperti naga, rusa, burung bangau, dan kura-kura.

Disebutkan pula bahwa industri batik di Bali dimulai tahun 1970. Adapun pelopornya adalah Pande Ketut Krisna, dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati, Kabupaten Gianyar. 

Baca Juga: Hari Batik Nasional, Ini 9 Potret Cantik Kue Bermotif Batik Nusantara!

1. Inspirasi dari keindahan alam dan budaya untuk corak motif batik Bali lama

(www.pinterest.com/Arief Laksono)

Dilansir dari laman Batik Bali, pembuatan Batik Bali banyak terinspirasi dari keindahan alam dan budaya yang mempesona. Obyek tanaman yang banyak dijumpai di antaranya bunga kamboja dan kembang sepatu. Sedangkan untuk hewan, di antaranya burung atau ikan.

Selain itu, ada pula ornamen khas Pulau Dewata, yakni naga, rusa, burung bangau, dan kura-kura. Termasuk pula gambaran sehari-hari seperti penari Bali dan prosesi ngaben (pembakaran jenazah) atau agama dan mitologi makhluk seperti barong, kala, dan singa bersayap.

2. Ada penyesuaian dengan batik modern

Karyawan Batik Zie sedang mengeringkan kain batik dengan pewarnaan alam sesuai standar SNI di Kampung Malon Gunungpati Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Diketahui bahwa corak batik Bali mulai berkembang dan menyesuaikan dengan batik modern. Misalkan dengan corak seperti pohon, bunga, kupu-kupu, burung, atau ikan. Corak ini digunakan tanpa mengurangi pengaruh batik dalam prosesi festival atau upacara keagamaan masyarakat.

Sedangkan untuk desain batik kontemporer, disebutkan tidak terbatas pada budaya tradisional. Namun ada kecenderungan menunjukkan status sosial seseorang.

Berita Terkini Lainnya