Kokain Beredar di Bali Lewat Jaringan Wisatawan Asing
Kasus ini masih dalam pendalaman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komjen Petrus Reinhard Golose, menyoroti peredaran narkotika jenis kokain di Indonesia. Hal ini diungkapkan pada saat acara puncak 11th Bali International Choir Festival 2022 di Kuta, Kabupaten Badung, pada Kamis (28/7/2022) malam.
BNN Provinsi Bali belum lama ini menangkap 3 orang warga negara asing (WNA) di sebuah vila kawasan Denpasar dan Badung. Barang bukti yang diamankan berupa kokain dengan jumlah hampir 1 kilogram dan barang tersebut siap diedarkan. BNNP Bali bekerja sama dengan pihak imigrasi dan bea cukai untuk melakukan analisis asal kokain dan pendalaman jaringan.
Baca Juga: BNN Ajak Perangi Narkoba Lewat Bali International Choir Festival 2022
1. BNN RI fokus control delivery kokain dari Amerika Latin
Komjen Petrus Golose mengungkapkan bahwa sebagai tindak lanjut dari kunjungannya ke Amerika Latin beberapa waktu yang lalu, pihaknya memonitoring peredaran narkotika dari Amerika Latin.
“Saya traveling ke daerah sana membuat letter of intent. Kemudian dalam proses juga untuk MoU. Kita lihat bahwa hub-nya itu berasal dari Panama. Kemudian hub berikut dari Argentina,” ungkapnya.
Ia menilai bahwa peredaran kokain dari Amerika Latin ini melalui beberapa jalur, mulai dari Panama dan Argentina. Selain itu penyebaran kokain ini juga melalui wilayah Eropa, yang diungkapkan masuk dari selatan Amerika, Panama atau Equador, lalu ke seluruh dunia.
“Kalau saya lihat bahwa memang sekarang jalur dari Kolombia turun ke Equador terus ke bawah, Paraguay, Uruguay, terus Argentina. Ke atas, ke Panama terus disebarkan. Kalau kita lihat di Panama itu kanal harus mengatur lalu lintas orang itu tidak bisa diberhentikan kontainernya untuk pemeriksaan. Maka kita lakukan adalah control delivery untuk melakukan hal tersebut,” ungkapnya.