TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kematian Mendadak Babi di TPA Pesanggaran Bukan Karena Virus ASF

Peternak segera melapor ya jika babinya sakit

Pexels.com/James Frid

Denpasar, IDN Times – Ada kabar delapan ekor babi milik peternak babi di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Pesanggaran mati mendadak di Denpasar, pada Rabu (11/12), melalui pesan WhatsApp. Apalagi informasi kematian babi itu disebut-sebut karena virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi. Namun kabar tersebut ditegaskan sebagai hoaks.

“Babi mati disebabkan oleh ASF itu kan hoaks ya, tidak ada. Sudah kami investigasi. Sama yang ada Pak Lolo itu sebulan yang lalu, kurang tahu jumlah yang mati. Karena jumlah babinya 70 ekor dijual. Cuma mati dia gak mau jawab. Ini kami investigasi lapangan cuma sudah sebulan yang lalu. Kalau sebulan yang lalu dikumpulkan semua (Babi) kan bisa banyak,” terang Kepala Dinas Pertanian Denpasar, Gede Ambara Putra, Rabu (11/12).

1. Mendengar kabar tersebut, tim langsung investigasi ke lapangan

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Tim dari Dinas Pertanian Kota Denpasar langsung melakukan investigasi setelah mendengar kabar tersebut. Dari hasil investigasi itu, hasilnya ternyata hoaks.

“Seperti kami ini investigasi lapangan ini. Itu sudah satu bulan yang lalu. Mungkin ya kalau sebulan yang lalu dikumpulkan semua kan mungkin bisa. Banyak jadinya. Karena mungkin sakitnya pengaruh cuaca,” terang Ambara Putra.

2. Tim melakukan pemeriksaan dan bedah bangkai kepada ternak babi yang mati

IDN Times/Ayu Afria

Pemeriksaan dilakukan di Jalan Pulau Moyo dan Pulau Roti, Denpasar yang dikabarkan ada babi mati mendadak. Tim lalu mendatangi peternak babi tersebut.

“Kami tadi juga sudah turun, diambil tim dari provinsi, dari BB Vet (Balai Besar Veteriner) untuk menganalisa kalau secara kasat mata. Dari tim kami bedah semuanya itu akhirnya kami lihat kalau limpanya masih bagus. Cuma rusak di paru-paru saja,” terangnya.

Berita Terkini Lainnya