3 Kebijakan Kontroversial Gubernur Bali Kuarter 1 Tahun 2023
Terbaru, ada Piala Dunia U-20
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Bali yang dikenal sebagai destinasi pariwisata di dunia, awal tahun ini banyak mendapatkan sorotan publik. Tidak hanya pariwisata, namun juga Pemerintah Daerahnya yakni Gubernur Bali, Wayan Koster.
Koster mendapat sorotan dunia akhir-akhir ini karena beberapa kebijakannya. Terutama berkaitan dengan wisatawan hingga gelaran akbar Piala Dunia U-20. Berikut ini rangkuman kebijakan Gubernur Bali, Wayan Koster, yang dinilai kontroversial selama 3 bulan pertama tahun 2023.
Baca Juga: Beredar Surat Gubernur Melarang Timnas Israel Main di Bali
Baca Juga: Pupus Harapan Pemain Bali United Tampil di Piala Dunia U-20
1. Koster mengajukan pencabutan Visa on Arrival (VOA) untuk Ukraina dan Rusia
Geram melihat banyaknya Warga Negara Asing (WNA) Rusia dan Ukraina yang berulah di Bali, Gubernur Koster mengambil tindakan tegas. Pada Minggu (12/3/2023) sore di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Bali, Gubernur Koster telah mengajukan penghapusan Visa on Arrival (VOA) bagi wisatawan dari kedua negara tersebut.
Permintaan tersebut kemudian ditanggapi oleh Direktur Jenderal Imigrasi, Simly Karim, pada 15 Maret 2023. Bahwa usulan pencabutan VOA untuk wisatawan dari kedua negara tersebut tidaklah tepat.