Kadispar Bali Akui Ada Mafia Karantina dan Permainan Harga Visa
Padahal Bali baru kedatangan turis asing lho
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Aktivitas penerbangan di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali baru saja mulai menggeliat. Setelah hampir 2 tahun penutupan aktivitas penerbangan, Bali akhirnya kedatangan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari Jepang dan Singapura.
Pemerintah Pusat maupun Daerah mengaku sudah berupaya maksimal dalam mendatangkan wisatawan mancanegara untuk kembali berlibur ke Bali. Namun di tengah upaya itu, temuan mengejutkan dilaporkan oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster.
Koster menyampaikan pemerintah memiliki Pekerjaan Rumah (PR) untuk menyelesaikan persoalan mafia karantina dan permainan harga visa yang dilakukan oleh agen perjalanan. Lalu bagaimana Dinas Pariwisata Provinsi Bali menanggapi masalah ini?
Baca Juga: Setelah Singapore Airlines, Jetstar Bakal Terbang Langsung ke Bali
1. Bali sudah percaya diri pariwisata akan segera pulih
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, melalui sambungan telepon pada Selasa (15/2/2022) lalu, kepada IDN Times mengaku bahwa dengan datangnya PPLN dari Jepang dan Singapura pada Februari ini, membuat Bali optimistis akan ada penerbangan lanjutan yang membawa tamu mancanegara ke Bali.
“Kami yang penting, pertama, kami dengan adanya penerbangan ini kan ada rasa percaya diri. Rasa optimistis bahwa Bali akan diikuti oleh penerbangan-penerbangan lain. Tetap optimistis kami. Tapi optimistis yang realistis,” ungkapnya.
Pada saat itu Tjok Bagus Pemayun mengungkapkan ada 66 hotel yang terdaftar sebagai lokasi karantina dan sudah mengantongi sertifikat Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.