Jelang G20, Bali Antisipasi Sylvatic Rabies di Nusa Dua
Ada hewan yang sampai masuk ke kawasan hotel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Menjelang pelaksanaan KTT G20 di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, pemerintah fokus penanganan Hewan Pembawa Rabies (HPR) dengan melakukan prioritas vaksinasi rabies. Sejauh ini vaksinasi rabies dilakukan kepada anjing, sementara HPR lainnya yang merupakan satwa liar seperti monyet, belum menjadi sasaran vaksinasi.
Lalu bagaimana dengan kondisi HPR monyet yang berada di kawasan lokasi KTT G20 tersebut? Adakah kekhawatiran penularan HPR ke satwa liar dan mungkin risiko terhadap kegiatan konferensi?
Baca Juga: Polresta Denpasar dan Fans BU Doa Bersama untuk Korban Kanjuruhan
1. Belum ada laporan kasus rabies HPR monyet di Bali
Pada 20 September 2022 lalu, dalam kegiatan internasional di sebuah hotel kawasan venue G20, Nusa Dua, HPR satwa liar berupa monyet terlihat banyak berkeliaran. Beberapa dari mereka berkeliaran di area halaman hotel bintang 5 tersebut. Beberapa di antaranya juga mendekati lokasi tempat pertemuan berlangsung. Melihat kondisi ini, kaitannya dengan pelaksanaan KTT G20 pada November 2022 mendatang, apakah ada kekhawatiran risiko HPR dari satwa liar?
Menanggapi hal tersebut, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Anak Agung Istri Inten Wiradewi, mengungkapkan bahwa sejauh ini kasus rabies yang terjadi di Bali merupakan kasus pada hewan anjing saja. Sementara untuk kasus rabies dengan HPR lainnya seperti monyet dilaporkan belum pernah terjadi.
Ia mengakui bahwa vaksinasi rabies selama ini diberikan untuk HPR anjing. “Yang kami khawatirkan kan ada penularan dari anjing ke hewan liar. Monyet seperti itu. Tapi mudah-mudahan tidak terjadi karena untuk di daerah Nusa Dua itu, anjing sudah tervaksin. Sudah diprioritaskan,” jelasnya pada Selasa (4/10/2022).