Kebut Buka Pariwisata, Ini Hasil Sementara Vaksinasi Massal di Bali
Yuk, Bali bisa yuk!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Ketersediaan vaksin COVID-19 di Provinsi Bali mencapai 700 ribu lebih dosis, per Rabu (24/3/2021) lalu. Dari jumlah itu, diperkirakan 350 ribu penduduk di Provinsi Bali akan selesai divaksinasi dalam waktu dekat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, ketika meninjau vaksinasi COVID-19 di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Denpasar, Kamis (25/3/3021).
Baca Juga: Bagai Tenaga Serabutan, Perawat Juga Butuh Konsultasi Psikolog
1. Sekitar 70 persen penduduk Bali harus divaksinasi
Koster menyampaikan, untuk mencapai kekebalan kelompok (Herd immunity) setidaknya 70 persen dari 4,3 juta penduduk di Bali atau sekitar 3 juta penduduk harus divaksinasi. Jumlah penduduk yang sudah divaksinasi di Bali sebanyak 139.884 orang sampai dengan tanggal 22 Maret 2021. Masih ada 2.860.116 penduduk Bali yang akan ditarget vaksinasi. Perkiraan dosis yang diperlukan sebanyak 6 juta. Untuk mendapatkan jumlah itu menurutnya tidaklah mudah.
“Untuk mencapai 70 persen itu, kita harus kebut vaksinasi massal. Ini berarti membutuhkan sekitar 6 juta dosis vaksin. Ini yang sekarang kita kebut ke Pemerintah Pusat,” terangnya.
Rinciannya seperti berikut ini (Dikutip dari akun resmi Instagram Pemprov Bali):
- Pelaksanaan vaksinasi di Bali berlangsung selama 100 hari sejak 23 Maret sampai 30 Juni 2021. Target sasaran penduduk yang divaksinasi adalah 28.602 orang per hari, dan pelaksanaannya setiap hari mulai pukul 08.00 Wita sampai selesai
- Jumlah vaksin COVID-19 yang diperlukan adalah 5.720.232 dosis untuk dua kali suntik. Sedangkan jumlah vaksin yang sudah diterima sebanyak 710.480 dosis
- Bali menargetkan vaksinasi 170.487 orang di tiga zona hijau yang menjadi destinasi wisata. Masing-masing 47.045 orang di wilayah Ubud, 87.715 orang di wilayah Nusa Dua, dan 35.727 orang di wilayah Sanur.
Ia mengungkapkan, jumlah vaksinnya masih terbatas dan menjadi rebutan 216 negara yang terpapar COVID-19. Sehingga membuat semua negara harus berusaha keras melobi World Health Organization (WHO) agar mendapatkan vaksin COVID-19. Sejauh ini hanya 40 negara yang baru mendapatkan vaksin COVID-19, termasuk Indonesia.