TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gubernur Bali Blak-blakan, 20 Orang Positif COVID-19 di Rumah Dinasnya

Koster akui Bali tidak bisa lagi santai tangani pandemik

Gubernur Bali Wayan Koster (Dok.IDN Times/Wayan Koster)

Tabanan, IDN Times – Gubernur Bali, I Wayan Koster blak-blakan mengakui bahwa lebih dari 20 orang di rumah dinasnya yang berlokasi di Jalan Surapati, Denpasar, positif COVID-19. Koster mengungkapkan informasi tersebut pada acara Digitalisasi Pembayaran Kawasan Wisata dan Soft Launching Website Pasar se-Bali yang diselenggarakan oleh BRI di Kebun Raya Bedugul, Tabanan, Kamis (24/9/2020) pagi. 

1. Ajudan, pramusaji, hingga tukang kebun positif COVID-19

Ilustrasi pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun)

Dalam sambutannya, Koster sempat menekankan agar masyarakat disiplin melaksanakan protokol kesehatan COVID-19. Menurutnya, dalam menjalankan protokol tersebut, hal yang paling susah untuk dikendalikan adalah adanya kerumunan. 

“Ramai-ramai. Nggak bisa dihindari lagi. Saya kadang-kadang ngeri gitu. Kenapa ngeri? Karena terus terang saja. Saya buka sudah di sini, tidak perlu ditutup-tutupi. Itu di lingkungan wilayah saya, di tempat tinggal saya, di kediaman dinas di Jayasaba, itu lebih dari 20 orang positif corona. Ajudan saya empat, empat empatnya kena corona. Yang satu sudah sembuh, yang satu sembuh, tapi belum boleh saya izinkan ke kantor. Yang dua masih dikarantina,” ungkapnya.

Koster juga menyampaikan bahwa pramusaji hingga tukang kebun di kediamannya juga positif COVID-19. “Banyak sekali. Jadi nggak bisa lagi ini dianggap main-main,” tegasnya.

Baca Juga: Bali Siapkan Tambahan 10 Titik Hotel Karantina Khusus OTG COVID-19

2. Koster berharap tidak tertular COVID-19

Gubernur Bali Wayan Koster saat menyampaikan Pergub Protokol Kesehatan COVID-19 (IDN Times/Ayu Afria)

Koster berharap agar seterusnya tidak terinfeksi COVID-19. Menyikapi banyaknya pegawai di rumah dinasnya yang positif COVID-19, ia menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat.

“Astungkara, saya mudah-mudahan ya nggak. Jangan sampai. Nggak gitu. Kalau sampai gubernur kena, saya nggak bisa lagi menangani kebijakan untuk keseluruhan hal yang harus dikelola di Provinsi Bali ini. Karena itu, saya betul-betul menjaga diri sekarang. Lingkungan saya harus saya kontrol dengan ketat supaya segala sesuatu itu bisa saya atasi dengan baik,” ucapnya.

Berita Terkini Lainnya