Diprotes WALHI Bali, Ini Fakta Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi
Gubernur Bali sebut tol ini akan memberi kesejahteraan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Rencana pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi memunculkan pro kontra dari berbagai pihak, termasuk dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali. Proyek pembangunan ini dinilai merupakan kebijakan yang dipaksakan dan melanggar Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 91/PUU-XVIII/2020.
Pada Selasa (8/3/2022), rencana pembangunan ini sudah pada tahap Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi. Proses penandatanganan itu juga disaksikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Lalu apa saja yang dijanjikan oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, atas pembangunan tol ini?
Baca Juga: Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Terabas 1.300 Hektare Lahan Pertanian
1. Tol Gilimanuk-Mengwi memiliki tiga jalur, termasuk jalur khusus sepeda
Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengatakan bahwa Tol Gilimanuk-Mengwi memiliki tiga jalur, yakni jalur untuk penumpang umum,sepeda motor, dan khusus untuk sepeda. Selain itu, juga akan dibangun jalur khusus pejalan kaki.
Tol Gilimanuk-Mengwi akan dilengkapi dengan 6 simpang susun atau interchange sehingga disebut bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Ada pula 4 tempat istirahat atau rest area, yakni 2 rest area di Kabupaten Jembrana dan 2 rest area di Kabupaten Tabanan.
“(Rest area) Dijadikan area untuk memberikan ruang kepada pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Jembrana dan Tabanan,” ungkapnya.
Koster juga mengusulkan agar Tol Gilimanuk-Mengwi ini diberi nama Tol Jagat Kerthi Bali yang bermakna bahwa jalan tol ini merupakan infrastruktur perekonomian yang memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi kehidupan masyarakat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa Tol Gilimanuk-Mengwi ini akan menjadi yang pertama di Indonesia memberikan jalur khusus bagi sepeda. Rencana pembangunannya akan dimulai pada tahun 2022 dan selesai pada 2024 mendatang. Jalan tol ini akan mulai beroperasi pada bulan November 2024.
“Ini mungkin jalan tol pertama yang ada jalur sepedanya di Indonesia kerena memang daerah wisata,” ungkapnya