TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Bakal Bikin Disinfektan dan Hand Sanitizer dari Arak Bali

Keren inovasinya Pak Polda Bali. Sekarang masih diteliti

Ilustrasi minuman beralkohol. (Pixabay.com/webandi)

Denpasar, IDN Times – Wabah COVID-19 atau virus corona di Bali semakin bertambah. Total sudah ada 19 orang di Bali positif COVID-19. Meski begitu, ada dua orang yang awalnya positif, juga dinyatakan sembuh dan pulang Senin (30/3) ini.

Bertambahnya pasien positif dan adanya transmisi lokal ini, Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Penanggulangan COVID-19, Dewa Made Indra, menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah meningkatkan status Siaga Darurat menjadi Tanggap Darurat.

Dengan status Tanggap Darurat COVID-19 ini, maka Pemprov Bali, TNI (Tentara Nasional Indonesia), Polri (Polisi Republik Indonesia) dan juga elemen-elemen lain dapat melakukan upaya yang lebih keras serta tegas lagi. Tujuannya untuk menguatkan upaya mencegah penyebaran COVID-19 dalam rangka perlindungan yang lebih kuat kepada masyarakat Bali.

“Di awal jangan lupa yang kita punya imported cases. Tidak mungkin membuat peta. Sekarang dengan adanya transmisi lokal ini maka sudah menjadi kebutuhan bagi kami untuk membuat peta. Peta itu sekarang sedang disusun, dan dalam waktu yang cepat akan keluar.  Peta itu tentu tidak bisa sekali jadi dan mengikuti update kasusnya,” katanya dalam siaran live streaming YouTube Humas Provinsi Bali pukul 17.30 Wita, Senin(30/3).

Nampaknya, hal ini juga membuat Kepolisian Daerah (Polda) Bali ikut mencari jalan lain. Bisa dibilang, cara ini sangat unik. Yaitu memanfaatkan arak Bali sebagai cairan disinfektan dan hand sanitizer.

Baca Juga: 8 Cara Mencegah Virus Corona yang Salah Kaprah Menurut Medis

1. Disinfektan dan hand sanitizer di pasaran langka, Polda Bali inisiatif menggunakan Arak Bali

Dok.IDN Times/istimewa

Meskipun Polda Bali dan jajarannya sudah menurunkan mobil water canon untuk menyemprotkan cairan disinfektan, Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, berinovasi untuk membuat cairan disinfektan dan hand sanitizer berbahan Arak Bali (redestilasi untuk membuat alkohol 96 persen).

Pihaknya menjalin kerja sama dengan Rektor, Dekan dan Pakar Farmasi yang kompeten di Universitas Udayana (Unud) untuk memproduksi disinfektan dan hand sanitizer yang sesuai standar World Health Organization (WHO). Mengingat, kondisi saat ini cairan disinfektan dan hand sanitizer sangat langka serta sulit didapatkan.

“Hal tersebut akibat dari kurangnya pengetahuan yang dimiliki masyarakat. Bahan utama kimia seperti cairan alkohol yang sudah langka dan mahal harganya juga menjadi penyebabnya,” ucap Golose, Senin (30/3).

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Penyebaran Virus Corona di Tempat Kerja Menurut WHO

2. Polda Bali menyerahkan 3000 liter minuman tradisional arak Bali untuk diteliti

Dok.IDN Times/istimewa

Golose kemudian menyerahkan 3000 liter arak Bali untuk diteliti dan diekstrak menjadi alkohol murni 96 persen, sesuai dengan standar yang ada di laboratorium Fakultas Farmasi Unud. Kerja sama pembuatan disinfektan dan hand sanitizer ini diakuinya dalam skala besar. Ia berharap langkah ini dapat membantu pemerintah dalam mengatasi kelangkaan disinfektan dan hand sanitizer di Bali.

Jika hasilnya nanti memenuhi standar, maka akan digunakan pertama kali di lingkungan Polda Bali dan Unud. Baru kemudian dipergunakan untuk melindungi masyarakat Bali. Kerja sama ini nantinya akan dilanjutkan hingga ke tingkat Kepolisian Resor (Polres) dengan mendatangkan tenaga ahli dari Fakultas Farmasi Unud.

Baca Juga: 985 KK di Tabanan Isolasi Mandiri, Satgas Siapkan Sembako Murah

Berita Terkini Lainnya