TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Napi Lapas Perempuan Denpasar Minum Disinfektan, 1 Orang Meninggal

Saat ini semuanya dirawat di RSUP Sanglah

Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar. (IDNTimes/Ayu Afria)

Denpasar, IDN Times – Delapan orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Denpasar dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar pada Jumat (11/6/2021). Mereka mengaku meminum cairan disinfektan dicampur dengan nutrisari. Akibatnya, satu orang dinyatakan meninggal dunia.

Bagaimana peristiwa ini bisa terjadi? Berikut penjelasan Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar, Lili, saat dihubungi IDN Times.  

1. Satu orang napi dinyatakan meninggal dunia

IDN Times/Irma Yudistirani

Menurut keterangan salah satu petugas jaga di RSUP Sanglah, delapan orang pasien di IGD merupakan WBP Lapas Perempuan yang diduga intoksikasi alkohol, ditambah nutrisari, dan deterjen.

Dari delapan orang yang dirawat, satu orang dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan 2 orang harus menjalani cuci darah, satu orang rawat inap, dan 4 orang di IGD.

2. Awalnya empat orang mengaku sakit perut

Ilustrasi sakit perut. freepik.com

Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar, Lili, saat dihubungi melalui sambungan telepon menyampaikan bahwa peristiwa itu terjadi pada Kamis (10/6/2021) malam setelah empat orang WBP dari blok C mengeluhkan sakit perut maag kepada dokter di Lapas. Setelah diperiksa oleh dokter, mereka kemudian muntah. Saat kembali ditanya didesak, mereka akhirnya mengakui telah minum disinfektan.

“Mereka minum disinfektan. Kan disinfektan untuk protokol kesehatan. Disinfektannya disalahgunakan. Dicampur sama nutrisari. Diminumlah. Nah kami kelabakan dari kemarin kami urusin. Semuanya,” ungkap Lili.

Kemudian empat orang pada malam itu langsung dibawa ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan pertolongan. Namun satu orang dinyatakan telah meninggal dunia. Kemudian pada Jumat (11/6/2021) empat orang lagi dibawa ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan pertolongan.

“Kami ngurusin mereka. Kami tanganin ke rumah sakit. Sudah maksimal kami lakukan ke mereka, jangan sampai mereka telantar,” ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya