Anggaran Penanganan COVID-19 di Bali Disiapkan Rp756 Miliar
Bali, yang kuat ya. Mimin doakan COVID-19 segera berlalu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Ketua Harian Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, belum lama ini menyebutkan anggaran Belanja Tidak Terduga dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali senilai Rp15 Miliar, telah digunakan sebagai penanggulangan COVID-19. Nantinya jika anggaran tersebut habis, Pemerintah Daerah (Pemda) akan menyiapkan skema tahap satu.
“Nanti kalau ini habis, kami sudah punya skema Tahap I nanti berapa lapis untuk menutup itu. Kegiatan-kegiatan apa yang kami hentikan. Kemudian kalau skema Tahap I ini habis, maka akan ada skema Tahap II untuk menutupi itu,” terangnya beberapa waktu lalu.
Lalu berapa sih anggaran untuk menanggulangi COVID-19 di Bali dan dari mana asalnya? Berikut selengkapnya:
1. Pemprov Bali telah menyediakan cadangan anggaran untuk mengatasi pandemik mencapai Rp85 miliar
Menurut Dewa Indra, Pemprov Bali telah menyediakan cadangan anggaran untuk mengatasi wabah pandemik hingga mencapai Rp85 miliar. Angka tersebut dikatakannya belum terpakai sampai sekarang.
Lalu kapan dana Rp85 miliar tersebut akan dipakai? Dewa Indra mengungkapkan, pemakaiannya akan disesuaikan dengan kebutuhan. Jika nanti tidak jadi terpakai, maka akan masuk kembali ke dalam porsi semula.
Apakah nilai yang disebutkan Rp85 miliar tersebut termasuk dalam efisiensi Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali yang mencapai Rp18 miliar? Dewa Indra mengatakan iya. Karena angka yang disebutkan Rp85 miliar tersebut merupakan angka APBD yang berlaku untuk semua organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk DPRD.
Dewa Indra yang juga merupakan Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah Provinsi Bali ini mengaku tentu sudah tahu program dan kegiatan mana saja yang bisa diambil anggarannya untuk tahap I penanganan COVID-19.
“Sekarang kan PKB (Pesta Kesenian Bali) kan sudah tidak dilaksanakan. Itu berarti apa? Dananya bisa masuk ke sini. Ujian Nasional tidak ada lagi, berarti dananya bisa masuk ke sini. Karena itu masalah anggaran tidak ada kekhawatiran sedikitpun,” tegasnya, Sabtu (4/4).
Baca Juga: Bisnis Perhotelan di Bali Tahun Ini Paling Terpuruk Sepanjang Sejarah