TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Empat Orang Meninggal Keracunan Gas Bahan Penyamakan Kulit di Bali

Polisi belum bisa masuk karena bau gas masih menyengat

Korban tewas diduga akibat gas indutri penyamankan kulit (Dok.IDN Times/Polsek Kuta Selatan)

Badung, IDN Times – Empat orang ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (19/12/2020) pukul 10.20 Wita di sebuah ruko lantai dua Perumahan Taman Griya di Jalan Batur Raya Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung karena keracunan gas yang digunakan untuk penyamakan kulit. 

Diketahui bahwa penyamakan kulit merupakan proses mengubah kulit mentah menjadi kulit samak sehingga bisa digunakan untuk produk sepatu, tas, dan lainnya. Penyamakan kulit ini adalah cara mencegah terjadinya kebusukan kulit.

Bagaimana sesungguhnya kronologi kejadian tersebut sampai memakan korban jiwa? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: 7 Hari Tanpa Hasil, Pencarian Karyawan Dinas Kelautan Bali Dihentikan

1. Pemilik usaha meninggal di rumah sakit

Evakuasi korban keracunan gas di Jimbaran oleh Basarnas Bali (Dok.IDN Times/Basarnas Bali)

Menurut keterangan Kapolsek Kuta Selatan, AKP Yusak Agustinus Sooai kepada IDN Times bahwa empat korban meninggal, satu di antaranya adalah pemilik usaha yakni Boy Don Tambunan (43) yang tinggal di lokasi yang sama. Boy dinyatakan meninggal setelah berada di Rumah Sakit Jimbaran.

Sedangkan karyawan lainnya yang diketahui meninggal di lokasi kejadian perkara di antaranya Rivaldo Simagunsong, Ardi Silitonga, dan Jaksa Napitupulu. Ketiganya juga tinggal di lokasi kejadian.

“Kami mendapatkan informasi adanya kebocoran gas atau cairan kimia yang digunakan untuk proses kerajinan penyamak kulit,” terangnya.

2. Petugas kepolisian belum bisa memastikan kronologi kejadian

Antara/Oky Lukmansyah

Menurut Yusak, korban baru bisa dievakuasi setelah Tim Rescue Basarnas Bali mengunakan tabung pengaman dan masuk ke dalam TKP. Kepolisian belum bisa masuk ke lokasi kejadian mengingat bau gas masih menyengat.

“Kami belum bisa masuk karena masih bau gas,” terang Yusak.

Berita Terkini Lainnya