TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dipilih di Bali, Danis Jadi Ketum Persatuan Insinyur Indonesia  

Ada tiga fokus utama yang bakal diusulkan saat G20

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Dr Ir H Danis Hidayat Sumadilaga MEngSc IPU. (IDN Times/ Ayu Afria)

Badung, IDN Times – Dr Ir H Danis Hidayat Sumadilaga MEngSc IPU resmi dipilih sebagai Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2021-2024, sebagaimana hasil Kongres PII ke XXII Tahun 2021 di Bali. Sebelumnya Danis merupakan Wakil Ketum Periode 2018-2021, mendampingi mantan Ketum Heru Dewanto. 

Apa saja gebrakan yang akan dilakukan oleh Danis dalam masa kepemimpinannya nanti? Danis menyatakan pihaknya fokus dengan tiga hal yang akan disusulkan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 nanti. 

Baca Juga: Potret Delegasi KTT G20 Tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali

1. Persatuan Insinyur Indonesia akan siapkan Engineering 20

(Para pemimpin KTT G20 termasuk Presiden Jokowi berfoto di Osaka, Jepang) www.twitter.com/@jokowi

Danis mengungkapkan bahwa peran insinyur Indonesia dalam Presidensi G20 menjadi topik khusus pembicaraan. Ada tiga hal utama yang akan disampaikan Indonesia saat konferensi tingkat tinggi tersebut. Tiga tema tersebut lekat dengan peran serta insinyur Indonesia melalui berbagai bidang. Misalnya pengembangan infrastruktur, manufaktur, industri, dan sebagainya.

“Presidensi G20 itu, di mana ini kesempatan yang paling baik Indonesia nanti menjadi presidensi ya. Pertama kali dari negara berkembang. Itu ada tiga tema utama. Berkaitan dengan kesehatan yang inklusif, berkaitan dengan transformasi digital. Ketiga, berkaitan dengan transisi energi. Semua ini berkaitan dengan engineering, berkaitan dengan insinyur,” ungkapnya saat ditemui di sela-sela acara pada Sabtu (18/12/2021) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Kabupaten Badung.

PII termasuk juga membantu dalam industri kesehatan dan hal ini disebutnya sudah dikomunikasikan dengan pihak-pihak yang erat dalam dunia kesehatan. Begitu juga dalam hal transformasi digital, PII terlibat dalam pengembangan digitalisasi melalui sarjana teknik elektro. Sementara dalam transisi energi, PII mendukung transisi energi dari energi fosil menjadi energi baru terbarukan. 

“Kami segera ya untuk mendukung G20. Kami akan mempersiapkan program, kami sebut engineering 20 ya. Engineering twenty. Ini yang segera disiapkan konsep-konsep strategis sehingga nanti kami bisa mengusulkan ya, usulan-usulan yang bersifat engineering, apakah infrastruktur. Apakah manifaktur, apakah industri. Kami harapkan sampai bentuknya pilot project. Nah ini nanti yang bisa ditawarkan di G20 yang nanti rencananya bulan Oktober (2022) di Bali ini,” tegasnya.

2. Persatuan Insinyur Indonesia juga membantu dalam industri kesehatan

Ilustrasi tenaga medis. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Dalam dunia kesehatan, PII berkomitmen akan terlibat dalam pengadaan alat kesehatan. Mengingat Indonesia saat ini masih belum mandiri alat kesehatan. Termasuk peran PII untuk mendukung medical tourism, diakuinya masih dalam pembahasan.

“Alat kesehatan ini kita masih belum mandiri ya. Gimana mendukung kemandirian itu, ya melalui rekayasa atau pengembangan engineering untuk peralatan kesehatan. Bukan obat lho,” ungkapnya.

Sejauh ini dukungan PII untuk sektor hospitaliti telah dilakukan, di antaranya mendukung pengembangan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menghadapi pandemik COVID-19.

Berita Terkini Lainnya