Dinkes Bali Ajukan Dana ke Pusat untuk Pengadaan Alat Penyakit Strok
RSUP Prof Ngoerah diberi target jadi pengampu utama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Penyakit strok disebut sebagai satu dari empat penyakit utama yang memiliki tingkat kematian tinggi di Indonesia, begitu pula dengan biayanya yang tidak sedikit. Karenanya, pemerintah berupaya melakukan transformasi pelayanan penyakit strok. Pada tahun 2024 mendatang, seluruh rumah sakit di Indonesia ditarget mampu melayani intervensi non bedah.
Dalam mendukung tercapainya target tersebut, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali akan melakukan pengajuan pendanaan dan pengadaan alat yang dibutuhkan. Selanjutnya, melakukan pengampuan dengan memaksimalkan peran Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah sebagai pengampu utama di wilayah Balinusra.
Baca Juga: Pemerintah Upayakan Pasien Strok di Bali Ditanggung BPJS Kesehatan
1. Bali tidak memiliki data kasus strok, Dinas Kesehatan masih berupaya mengumpulkan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom, mengungkapkan bahwa Provinsi Bali tidak memiliki data angka kasus penyakit strok. Pihaknya pun berencana akan memulai pendataan dengan pengumpulan data dari 74 rumah sakit yang ada di Bali untuk mendukung program Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2024 mendatang. Data-data tersebut masih perlu pemilahan karena dimungkinkan ada penderita strok yang tercatat di beberapa rumah sakit yang berbeda.
“Kami ada 74 rumah sakit. Untuk tahun 2024, mau kami kumpulkan. Karena kendala di data. Biar gak double datanya,” ungkapnya pada Selasa (27/12/2022).