TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Daftar Panjang Kecelakaan Kapal Laut di Perairan Bali

Sampai saat ini ada yang tidak diketahui keberadaannya

TNI AL berhasil menemukan posisi kedalaman KMP Yunicee di hari ketiga pencarian. (Dok.IDNTimes/Lanal Denpasar)

Denpasar, IDN Times – Pada semester awal tahun 2021, tepatnya di bulan April, Indonesia berduka atas tenggelamnya KRI Nanggala 402 di Perairan Utara Bali. Tak berselang lama, dua bulan kemudian kabar duka kembali datang. KMP Yunicee pecah lambung dan karam di perairan Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana. 

Wilayah Perairan Bali rupanya menyimpan banyak cerita yang lekat dengan kecelakaan kapal. Baik kapal penumpang, maupun kapal perang. Berikut ini daftar panjang kecelakaan kapal di wilayah perairan Bali:

Baca Juga: KMP Yunicee Ditemukan Utuh dan Tak Bergeser di Kedalaman Selat Bali

1. KMP Yunicee pecah lambung dan karam di kedalaman 78 meter pada Juni 2021

Suasana saat evakuasi KMP Yunicee yang tenggelam di Gilimanuk, Selasa (29/6/2021). (Dok.IDNTimes/Istimewa)

KMP Yunicee tenggelam karena mengalami pecah lambung di 300 meter Pelabuhan Gilimanuk pada Selasa (29/6/2021), pukul 19.06 Wita. Saat itu KMP Yunicee membawa puluhan penumpang dan kendaraan. Hingga operasi pencarian korban dihentikan, data manifest penumpang tetap simpang siur. Tim Search and Rescue (SAR) Gabungan awalnya menyebutkan penumpang berjumlah 53 orang, kemudian direvisi dan disampaikan ulang bahwa jumlah penumpang 57 orang.

Namun data yang diterima IDN Times dalam lembaran manifest dengan kop PT Surya Timur Line yang beredar, keseluruhan penumpang yang berada di dalam kapal nahas tersebut tercatat 123 orang. Hingga operasi SAR dihentikan, belasan penumpang belum ditemukan.

Kapal yang dibuat tahun 1992 ini disebut dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk saat dihantam ombak. Kapal mengalami kemiringan dan terbalik serta terbawa arus hingga ke selatan Pelabuhan Gilimanuk. Posisi KMP Yunicee ditemukan oleh KRI Rigel-933 berada di kedalaman 72 sampai dengan 78 meter, dengan jarak kurang lebih 362 meter dari daratan terdekat dan kurang lebih 1,65 mil dari Pelabuhan Gilimanuk.

2. KRI Nanggala-402 disebut on Eternal Patrol pada 21 April 2021

Kapal Selam KRI Nanggala-402. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Alutsista milik TNI Angkatan Laut hilang kontak saat berlatih penembakan kepala torpedo pada 21 April 2021 di Perairan Utara Laut Bali. Kapal selam buatan Howal Deutsche Werke di Kiel, Jerman pada tahun 1977 tersebut membawa ABK sebanyak 53 orang.

Posisi Nanggala-402 ditemukan terbelah menjadi 3 bagian di kedalaman 838 meter pada 25 April 2021. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Yudo Margono, menyampaikan semua personel Nanggala-402 tidak bisa diselamatkan. Pencarian dan evakuasi alutsista ini melibatkan bantuan negara luar. Badan tekan (pressure hull) KRI Nanggala-402 hingga saat ini belum ditemukan. Diduga 53 orang prajurit tersebut berada di badan tekan ini.

Panglima Koarmada II TNI AL, Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto menjelaskan KRI Nangala-402 tidak meledak. Gambarannya terkait jatuhnya KRI Nanggala-402 tidak bisa dibayangkan. Ia menyampaikan bahwa diperkirakan KRI Nanggala-402 terjatuh di kedalaman 838 meter dalam waktu tidak lebih dari 90 detik.

3. KMP Dharma Rucitra III tenggelam saat hendak sandar di Pelabuhan Padangbai pada 12 Juni 2020

Kondisi KM Dharma Rucitra III usai mengalami kebocoran lambung kapal (Dok.IDN Times/Humas Basarnas Bali)

Pada 12 Juni 2020, pukul 21.30 Wita, Kapal Roro KMP Dharma Rucitra III mengalami oleng dan tenggelam saat akan bersandar di Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem. Kapal ini mengangkut 65 orang, 10 unit truk besar, 8 unit tronton, 3 unit truk sedang, 3 unit kendaraan kecil, dan 9 unit sepeda motor. Kapal diduga mengalami kebocoran lambung.

4. KMP Labitra Adinda terbakar di Selat Bali pada 2018

KMP Labitra Adinda Terbakar pada tahun 2018 (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

KMP Labitra Adinda terbakar di Selat Bali saat melakukan pelayaran menuju Pelabuhan Ketapang pada 17 Mei 2018, pukul 14.00 Wita. Kapal ini dilaporkan mengangkut 18 penumpang, 12 kru kapal, 5 unit truk, 2 sepeda motor dan 5 truk tronton. Api dilaporkan pertama kali ke luar dari mesin kapal bagian belakang.

5. Speed boat Caspla Bali 3 terhantam ombak besar pada Juni 2016

ilustrasi speed boat Caspla 3 (website seeingbali.com)

Kecelakaan speed boat Caspla Bali 3 yang membawa 34 penumpang berangkat dari Pelabuhan Buyuk Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, pada 8 Juni 2016 menuju Pelabuhan Pesinggahan, Klungkung. Setelah 10 menit berlayar, boat terhantam ombak besar hingga oleng. Salah satu penumpangnya dilaporkan jatuh ke laut.

Mengetahui salah satu penumpangnya terjatuh, speed boat tersebut kembali ke Pelabuhan Buyuk untuk menurunkan penumpang selamat lainnya dan melakukan pencarian terhadap korban, namun korban tidak ditemukan.

6. KMP Rafelia 2 disebut kelebihan muatan dan tenggelam di Selat Bali pada tahun 2016

Tim SAR gabungan saat mencari korban KMP Rafelia II yang tenggelam di Selat Bali, Banyuwangi, Jumat (4/3).Tim SAR gabungan saat mencari korban KMP Refelia II yang tenggelam di Selat Bali, Banyuwangi, Jumat, 4 Maret 2016. (ANTARA FOTO/Budi C Setya)

Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Rafelia 2 yang membawa 81 penumpang mengalami kecelakaan dan tenggelam pada 4 Maret 2016 di Selat Bali. Saat itu kapal melakukan pelayaran dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi. Sebanyak 76 orang dinyatakan selamat dan lima orang dinyatakan hilang.

Hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), ditemukan bahwa stabilitas kapal pada saat kapal berangkat sudah tidak memenuhi kriteria. Syarat beban kapal melebihi dari syarat maksimum yang diizinkan. KNKT juga melihat bahwa kapal sejenis KMP Rafelia 2 secara teknis tidak dapat dioperasikan di dermaga jenis Landing Craft Machine (LCM).

7. Fast boat Gili Cat II meledak saat membawa turis menuju Lombok pada tahun 2016

Dokumentasi - Petugas Laboratorium dan Forensik Denpasar melakukan penyelidikan terhadap kapal wisata Gili Cat II yang mengalami kecelakaan di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Fast boat Gili Cat II yang mengangkut 35 orang penumpang wisatawan meledak di Perairan Padangbai di Tanjung Sari pada 15 September 2016, pukul 09.35 Wita. Fast boat ini dalam perjalanan dari Kabupaten Karangasem menuju Gili Trawangan, Lombok. Para penumpang mengalami luka ringan hingga berat dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Selain itu, juga ditemukan korban meninggal dunia, yakni perempuan berkewarganegaraan Spanyol dan Austria. Polda Bali menyebutkan bahwa dugaan penyebabnya adalah adanya akumulasi gas dari tangki BBM yang mampet di bawah dek.

8. Kapal selam USS Bullhead milik Amerika Serikat tenggelam di Perairan Bali pada tahun 1945

USS Bullhead (SS-332) (www.history.navy.mil)

Pada 6 Agustus 1945, kapal selam milik Amerika Serikat USS Bullhead (SS-332) tenggelam di Perairan Bali. Kapal selam ini diduga hilang kontak karena terkena serangan anti kapal selam Jepang. Saat itu Bullhead menjalankan patroli perang di Laut Jawa dan membawa 84 tentaranya.

9. Kapal USAT Liberty Glo tenggelam di Tulamben pada 1942

Tulamben, Bali (instagram.com/kiranalarasati)

Kapal USAT Liberty Glo merupakan sebuah kapal kargo militer Amerika Serikat yang tenggelam setelah terkena torpedo milik Jepang saat ditempatkan di lepas Selat Lombok pada tahun 1942. Saat itu pihak Amerika Seriat bermaksud menarik kapal tersebut ke wilayah utara Singaraja, tetapi kapal tersebut pecah dan terdampar di Pantai Tulamben, Kabupaten Karangasem. Saat ini lokasi bangkai kapal tersebut menjadi area yang diburu para diver untuk menyelam.

Berita Terkini Lainnya