TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ciri-ciri Orang Terpapar Radikalisme Menurut Binmas Polda Bali

Hati-hati kalau mulai ada yang anti sosial

Dok. IDN Times/ istimewa

Buleleng, IDN Times - Direktorat Binmas (Pembinaan Masyarakat) Kepolisian Daerah (Polda) Bali menggelar kegiatan dialog publik dengan para santri dan alim ulama di Hotel Hawaina, Banyuasri, Buleleng, Minggu (24/11) lalu sekitar pukul 10.30 Wita. Menariknya, dalam kesempatan ini, Kasubdit Bintibsos Ditbinmas Polda Bali, AKBP Moh Asharianto, menjelaskan ciri-ciri orang yang terpapar paham radikalisme di hadapan para peserta. Berikut penjelasannya:

1. Ada lima ciri-ciri orang terpapar radikalisme yang mudah diamati. Satu di antara yang paling mencolok adalah mendadak anti sosial

(Ilustrasi) IDN Times/Sukma Shakti

Dalam acara yang mengusung tema “Meneguhkan Ideologi Pancasila, Menolak Paham Khilafah dan Radikalisme Demi Keutuhan NKRI”, untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air serta menolak paham radikalisme di Pulau Dewata, Asharianto menyampaikan lima ciri-ciri orang yang terpapar radikalisme.

"Ciri-ciri orang yang patut dicurigai sebagai kelompok radikalisme yakni mendadak anti sosial, menghabiskan waktu dengan komunitas yang dirahasiakan, mengalami sikap emosional ketika berbicara seputar pandangan politik dan keagamaan, mengungkapkan kecurigaan dan kritik berlebihan terhadap praktik masyarakat secara umum, serta memutus komunikasi dengan orangtua dan keluarga,” terangnya.

2. Faktor pemikiran hingga pendidikan sangat memengaruhi seseorang bisa berbuat radikal

Ilustrasi lawan radikalisme. (IDN Times/Sukma Shakti)

Ia menjelaskan, setidaknya ada enam yang menyebabkan orang masuk dalam kelompok radikalisme. Di antaranya faktor pemikiran, ekonomi, politik, sosial, psikologi dan faktor pendidikan.

“Orang yang memiliki masalah ekonomi akan memiliki pemikiran yang lemah dan sempit. Sehingga mudah percaya pada tokoh-tokoh yang radikal karena dianggap dapat membawa perubahan drastis pada hidup mereka. Selain itu, pendidikan yang salah oleh tenaga pendidik dengan memberikan ajaran yang salah juga menjadi sumber penyebab orang menjadi radikal,” ujarnya.

Berita Terkini Lainnya