Ini Alasan Napi Lapas Perempuan Denpasar Minum Campuran Disinfektan
Jumlah korban kini mencapai 21 orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Jumlah nara pidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Denpasar yang menjadi korban minuman oplosan disinfektan bercampur nutrisari kini bertambah menjadi 21 orang. Satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia yakni napi berinisial RT, warga asal Jakarta.
Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Denpasar, Lili, pada Jumat (11/6/2021) menyampaikan bahwa jumlah korban menjadi bertambah setelah ada lagi yang berani mengaku ikut mengonsumsi minuman beracun tersebut. Mereka baru mengaku setelah mendengar ada salah satu rekannya meninggal dunia.
“Dengan kondisi ada warga binaan yang meninggal, yang di dalam resah. Mereka jadi melapor ke kami,” terang Lili. Lalu apa sebenarnya yang membuat mereka nekat mengonsumsi minuman itu? Berikut fakta-faktanya.
Baca Juga: 8 Napi Lapas Perempuan Denpasar Minum Disinfektan, 1 Orang Meninggal
1. Total ada 21 napi yang meminum disinfektan dicampur nutrisari untuk pesta
Lili mengatakan pada Kamis (10/6/2021) pagi, beberapa napi pergi ke klinik dan mengaku sakit perut. Namun dokter di klinik tersebut mencurigai ada penyebab lain karena mereka kemudian muntah-muntah. Hingga akhirnya mereka mengaku telah meminum disinfektan dicampur nutrisari untuk pesta pada Selasa (8/6/2021).
Empat orang akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar pada pukul 13.25 Wita. Dua di antaranya dalam kondisi kritis dan satu orang meninggal pada Jumat (11/6/2021) pukul 05.07 Wita.
Kemudian empat orang napi yang juga mengaku ikut minum dibawa ke RSUP Sanglah pada Jumat (11/6/2021) pukul 05.00 Wita. Lalu ia menyisir kembali ke blok untuk menemukan keluhan yang dialami warga binaan ini.
“Ada Bu, kami sesak nafas. Kami ikut minum. Ada salah satu warga binaan mengoplos itu. Kami dikasih Bu,” terang Lili menirukan ucapan napi. "Dengar begitu, wah ayo kita cari siapa lagi yang merasa sesak, merasa sakit. Ada 11 orang," imbuhnya.
Sebelas orang tersebut lantas dibawa ke RSUP Sanglah pada pukul 09.00 Wita. Tak berselang lama, pada pukul 10.45 Wita, dua warga binaan lainnya mengeluh dada panas.
“Jadi total semuanya ada 21 warga binaan kami. Satu orang meninggal dunia pagi tadi,” ungkapnya.