TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IWF 2021: Aik Ungkap Trik Biar Gak Beban Terima Sambatan Orang Lain 

Sambato ke Mas Aik rapopo

Screenshot acara IWF 2021

Denpasar, IDN TimesSambat (Keluhan) yang dituangkan di media sosial selama ini mungkin dianggap tabu bagi sebagian masyarakat. Selain itu juga berpotensi mendapatkan banyak kritikan dari pengguna media sosial lainnya.  Hal itu diungkapkan oleh Creative Director dan penulis buku Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini, Mas Aik, dalam sesi ketiga di hari kelima Indonesia Writers Festival (IWF) 2021.

Saat itu, Aik hadir sebagai narasumber dalam live streaming event yang dipandu oleh Editor IDN Times, Danti, Jumat (29/10/2021), dalam sesi bertajuk Jaga Semangat, Jangan Lupa Sambat. Dalam perbincangannya, Aik mengulas manfaat sambat dan trik-trik menerima sambatan orang lain agar diri kita juga tidak terbebani. Apa saja ya kira-kira? Simak yuk di bawah ini:

Baca Juga: IWF 2021: Mas Aik Olah Sambatan Jadi Karya Kreatif

1. Apa aja sih manfaat sambat?

Screenshot acara IWF 2021

Saat ditanya apa saja manfaat sambat, Aik menjelaskan dari sisi psikologis, sambat bisa menjadi cara pelampiasan beban. Berdasarkan penjelasan seorang dokter yang sempat ia ajak diskusi, orang-orang juga bisa melepaskan beban dengan menyanyi atau menggambar.

“Kita harus belajar untuk mengutarakan perasaan kita. Sebagai orang Indonesia, kita dari kecil itu nggak diajari orangtua untuk mengutarakan perasaan. Mengutarakan apa yang kita rasakan, gitu kan,” jelasnya.

Dampak tidak dibiasakannya mengutarakan perasaan ini, menurutnya memberikan pengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Dengan sambatan ini, maka seseorang belajar mengutarakan perasaan.

2. Bagaimana agar sambatan tidak membebani orang lain?

Screenshot acara IWF 2021

Banyak dari kita kadang lebih banyak menerima sambatan dari orang lain, padahal sebenarnya kita pun juga ingin sambat. Bagaimana agar sambatan tidak membebani orang lain?

Aik menjelaskan bahwa setiap orang harus menyadari batasan sambat-nya agar tidak berlebihan atau membuat boundaries. Namun jika tidak bisa mengontrolnya, maka disarankan segera berkonsultasi dengan profesional. Hal ini karena penyelesaian masalah tidak bisa hanya dilakukan dari sudut pandang kita sendiri.

“Jangan ragu-ragu untuk menetapkan batasan-batasan ke sekeliling teman-teman gitu. Karena apa ya, itu buat kesehatan jiwa kalian. Ketika kalian sudah merasa nggak nyaman dengan teman kalian yang kerjaannya mengeluh, ya sudah tetapkanlah batasan,” jelasnya.

Jika kesulitan membuat batasan ini, Aik menyarankan agar mencari circle pertemanan yang baru. Baginya, boundaries sangat penting dalam hidup bersosial.

Berita Terkini Lainnya