Tabanan, IDN Times - Saluran irigasi merupakan infrastruktur penting untuk pertanian di Kabupaten Tabanan. Untuk itu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Tabanan berencana memperbaiki lima titik saluran irigasi di Kabupaten Tabanan pada 2024.
Saluran irigasi ini mengalami kerusakan karena beberapa hal, satu di antaranya rusak karena bencana. Anggaran perbaikan irigasi ini antara Rp150 juta hingga Rp200 juta per titik.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Tabanan, I Made Dedy Darmasaputra, memaparkan pihaknya akan memperbaiki lima titik saluran irigasi pada 2024 ini.
Kelima titik itu adalah irigasi Gunung Subamia di Kecamatan Tabanan, irigasi Gubug Kecamatan Tabanan, irigasi Penyalin di Kecamatan Kerambitan, irigasi Yeh Kajang di Kecamatan Baturiti, dan irigasi Selabih di Kecamatan Selemadeg Barat.
"Proses perbaikan masih dalam tahap pengadaan," ujarnya, Senin (10/6/2024).
Dedy melanjutkan, perbaikan irigasi ini menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Anggarannya berbeda di setiap titik irigasi, mulai dari Rp150 juta hingga Rp 200 juta. Perbaikan ini juga masih menyasar saluran irigasi yang skalanya kecil. Ia melanjutkan, pertimbangan lima titik irigasi ini diperbaiki adalah karena memerlukan penanganan segera.
"Saluran irigasi ini ada yang rusak karena bencana, hingga rusak sendiri yang menyebabkan debit air ke persawahan kecil sehingga memerlukan penanganan segera," papar Dedy.
Perbaikan irigasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem irigasi pertanian, serta mendukung produktivitas pertanian. Apalagi di saat musim hujan, airnya dapat terkelola dengan baik, tidak sampai meluber ataupun bocor. Begitu pula pada musim kemarau, air bisa sampai ke sawah secara maksimal. Tidak ada yang mengalami kekurangan air akibat saluran bocor yang menyebabkan air terbuang percuma.
"Perbaikan jaringan irigasi pertanian di lima titik ini sebenarnya lebih kepada kontinuitas air. Untuk memungkinkan petani agar bisa mengatur pola tanam mereka," ujar Dedy.