Bali Fashion Parade 2025 Inisiasi Sustainability Fashion Para Desainer

- Fashion show puncak teratas dagang fashion
- Karya fashion yang indah bisa dari limbah plastik
- Puluhan desainer siap menampilkan karya fashion berkelanjutannya
Badung, IDN Times - Sejumlah desainer yang terlibat dalam Bali Fashion Parade (BFP) 2025 dituntut untuk dapat lebih menghargai lingkungan, dalam karyanya. Creative Director BFP 2025, Adith Hendart menilai, para desainer harus mempertanggungjawabkan secara lingkungan dari seluruh karya fashion yang dia ciptakan.
Di sisi lain, dia juga mengecam kebiasaan masyarakat yang suka berbelanja baju dan hanya menumpuknya di lemari. "Pembuatan baju sendiri harus secara berkesadaran, terutama kita tahu bahwa limbah fashion adalah limbah nomor dua di dunia sebagai pencemar bumi," ungkapnya pada Jumat (22/8/2025).
1. Fashion show puncak teratas dagang fashion

Menurut Adith, BFP adalah platform yang sustainable atau berkelanjutan dari fashion. Fashion show menurutnya adalah puncak teratas dari dagang fashion itu sendiri sehingga ia tak ingin baju-baju yang ditempilkan di atas panggung kemudian malah kembali ke lemari para desainernya.
"Saya mau benar-benar sustainable dan ada lima pilar yang saya angkat untuk memilih desainer (yang ikut fashion show)," terangnya.
Salah satunya, dia ingin para desainer membuat koleksi dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak mencemari lingkungan dan mengutamakan zero waste.
2. Karya fashion yang indah bisa dari limbah plastik

Beberapa desain yang berkelanjutan, misalnya, dress berbahan tali rafia. Melalui dress itu, desainer ingin menunjukkan bahwa tali rafia tidak hanya untuk pengikat, namun dapat menjadi salah satu koleksi fashion yang indah. Selain itu, ada baju yang berbahan limbah plastik botol yang dibuat selama 1.480 jam atau dua bulan.
"Saya yakin baju ini gak hanya bisa dipakai tapi juga bisa diwariskan. Jadi bisa turun-temurun. Jadi itu yang harus kita pikirkan," terangnya.
3. Puluhan desainer siap menampilkan karya fashion berkelanjutannya

Tahun ini, BFP melibatkan 25 desainer dan brand dari Bali, Jakarta, hingga internasional, diantaranya Basundhari Hardy, Metamorph by Zack, Uchiqu, Klambikoe by Anti, STRD, Jesuis Flirt, Uluwatu Handmade Balinese Lace, ADITH, Nusenze, Mantap, TStore , Dejong, dan Erika Peña. Selain itu juga menampilkan kurang lebih 300 busana di runway, dengan melibatkan 150 model yang terdiri dari anak-anak, remaja, hingga dewasa profesional.
Selanjutnya, agenda BFP 2025 dijadwalkan menjadi dua sesi di dua lokasi. Pertama pada 31 Agustus 2025 mendatang di Hotel Bintang 5 TS Suites, Seminyak, dan kedua pada 1 September 2025 di Jaya Sabha, kediaman Gubernur Bali.