Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Sebab Calon Mertua Meragukan Kemampuan Finansialmu, Sulit Direstui

ilustrasi pasangan (pexels.com/Fernanda De Freitas)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Fernanda De Freitas)

Kamu mungkin tidak mengalami kesulitan berarti untuk merebut hati gebetan. Bahkan boleh jadi dia yang naksir duluan sehingga hubungan kalian mulus berubah dari gebetan menjadi sepasang kekasih. Akan tetapi, meluluhkan hati calon mertua tak segampang itu.

Kalian berpacaran saja belum tentu direstui. Apalagi bila kamu ingin menikah dengan anaknya, seleksinya pasti lebih ketat. Semua hal tentang diri dan keluargamu bakal diperiksa dengan cermat. Orangtua pacarmu tentu tidak mau anaknya menikah dengan orang yang salah.

Kemampuan finansialmu termasuk aspek yang disorot. Terutama jika kamu cowok karena di Indonesia akan menjadi kepala keluarga. Calon mertua bakal mencocokkan setiap perkataanmu dan cerita anaknya tentangmu dengan hasil pengamatan mereka sendiri. Perekonomianmu bisa dinilai gak aman kalau ada ciri sebagai berikut.

1. Usia sudah matang, hidup tak juga mapan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ketika kamu menghadap calon mertua di usia 30 tahun ke atas, suka tidak suka mereka akan menilai kemapananmu. Tentu mereka juga tahu bahwa tak semua orang berhasil menjadi kaya raya. Bahkan hingga usia berapa pun.

Akan tetapi, umur kepala tiga sering dipandang sebagai pijakan penting dalam kehidupan seseorang. Pengaruhnya hingga jauh ke masa depan. Kalau sampai usia ini dirimu belum mencapai apa pun, calon mertua ragu akan terjadi perubahan yang signifikan di kemudian hari.

Walaupun kamu belum punya 50 atau 100 juta pertama, minimal jangan di posisi masih mencari pekerjaan. Jika dirimu dalam situasi hendak switch career, jangan menemui calon mertua dulu. Pokoknya sampai pekerjaanmu aman baru kamu muncul.

2. Gaya selangit, tapi pekerjaan tidak jelas

ilustrasi pasangan (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Kampus Production)

Beberapa orangtua mungkin tertipu oleh penampilan calon menantunya. Asal pacar anaknya datang dengan gaya bak bos, sikap mereka langsung ramah. Bahkan mereka mendorong agar pernikahan disegerakan.

Namun, tidak demikian dengan calon mertua yang lebih kritis. Saat penampilanmu seperti kalangan atas, mereka seketika mempertanyakan kesesuaiannya dengan pekerjaanmu. Bila dari segi pekerjaan dan pendapatan tidak ada yang janggal, mereka bisa tenang.

Akan tetapi, kalau pekerjaanmu saja tak jelas tentu mereka curiga. Ini bukan tentang kamu karyawan perusahaan besar, ASN, freelancer, pengusaha, atau lainnya. Ini mengenai sumber uang yang dipakai buat bergaya habis-habisan.

Calon mertua wajar ketar-ketir kalau-kalau dirimu tak lebih dari anak manja yang menghabiskan uang orangtua. Atau, pekerjaanmu tidak halal sekalipun uangnya banyak. Beri tahu mereka tentang pekerjaanmu dengan jujur. Kalau perlu kasih contoh hasil kerjamu agar mereka ada bayangan.

3. Suka meminjam uang ke anaknya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Jika kamu sering melakukan ini sepanjang berpacaran dengan anaknya, dirimu sangat red flag di mata calon mertua. Jangankan kamu cowok. Seandainya dirimu cewek pun, orangtua pacar pasti gak rela anaknya diperlakukan seperti ATM pribadi buatmu.

Putranya memang akan menjadi kepala keluarga. Namun, mereka bakal berusaha memastikan istrinya tidak menguras isi dompetnya. Mereka pasti ingin memiliki menantu yang mampu menjaga kekayaan bersama-sama.

Bukan sekadar dirimu menghabiskannya selagi anaknya bekerja keras buat memenuhi semua kebutuhan. Pacarmu mungkin tidak pernah mengadu pada orangtuanya saat kamu meminjam uang. Akan tetapi, mereka dapat mencecarnya ketika curiga ia sudah rajin bekerja tapi hampir gak punya tabungan. Kamu bakal kehilangan respek dari mertua bila suka ngutang dengan alasan apa pun.

4. Gak ada rencana jelas mau tinggal di mana setelah menikah

ilustrasi pasangan (pexels.com/Andres Ayrton)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Andres Ayrton)

Meski calon mertuamu tak secara langsung bertanya, mereka menunggu kamu bicara. Terutama setelah dirimu dan pacar menyampaikan keinginan untuk menikah. Setelah menikah, kalian hendak tinggal di mana?

Ini juga berkaitan dengan budaya. Suami kerap diserahi tanggung jawab menyediakan tempat tinggal bagi istri serta anak-anaknya. Minimal, dirimu dan pacar sudah berunding sebelumnya dan sepakat patungan uang kontrakan atau DP rumah.

Kalau kalian ingin menikah tetapi tampak tenang-tenang saja soal tempat tinggal, calon mertua waswas. Tampaknya kalian terlalu percaya diri buat tetap tinggal bersama keluarga. Baik itu rumah calon mertuamu atau orangtuamu sendiri, secara finansial tampak kamu belum cukup mapan.

5. Penampilan yang gak proper

ilustrasi pasangan (pexels.com/Lien JlienJ)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Lien JlienJ)

Penampilan yang proper tak berarti kamu harus mengenakan outfit serba mahal. Calon mertua barangkali juga gak terlalu paham mengenai merek-merek fesyen ternama apalagi harganya. Bukan itu yang menjadi pusat perhatian mereka.

Namun, datanglah ke rumah pacar dengan pakaian yang cukup rapi dan sopan. Jangan menyamakan situasinya dengan ketika kamu hanya pergi berdua dengan kekasih. Atau, saat dirimu kumpul bersama teman-teman.

Hindari kamu mengenakan atasan atau bawahan yang warnanya sudah pudar. Celana jins dengan model robek-robek juga bukan busana yang pantas. Demikian pula pakaian yang terlalu terbuka bila kamu cewek.

Kemampuan finansial berhubungan dengan kelas. Tunjukkan bahwa dirimu berkelas melalui penampilan yang pantas. Maka orang lain akan lebih memercayai kemampuanmu secara ekonomi. Tak usah terlalu formal. Kasual pun tidak apa-apa.

Orangtua pacar gak bisa menutup mata soal kemampuan finansialmu kalau kalian berencana untuk menikah. Pernikahan butuh kestabilan emosi dan ekonomi. Bila satu terganggu, rumah tangga bakal goyah. Kamu harus tampil meyakinkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us