5 Penyebab Seseorang Over Explaining tentang Diri Sendiri
![5 Penyebab Seseorang Over Explaining tentang Diri Sendiri](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2023/11/3c9d9a15-c4fd-480c-a791-f97e88cff71b-dac00b17d8f57e4a0ccca546e5b51f7b-165e515e8bbba37bacffdc674e7c7420_600x400.jpeg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa kamu pernah tiba-tiba over explaining soal dirimu kepada orang lain? Bahkan kepada orang yang sebenarnya tidak menanyakan hal detail tentangmu, tapi kamu keceplosan dan jadi bicara panjang lebar tanpa terkendali? Penasaran apa penyebabnya?
Sebenarnya, kamu tidak sendiri, lho. Beberapa orang cenderung menjelaskan terlalu banyak tentang dirinya, entah itu tentang keputusan, tindakan, atau pendapat. Fenomena ini biasanya disebut sebagai "over explaining". Yuk cari tahu lima sebabnya berikut ini.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Meminta Maaf Itu Sulit untuk Dilakukan
1. Rasa tidak percaya diri
Penyebab utama dari perilaku over explaining adalah rasa tidak percaya diri yang cukup tinggi. Kamu mungkin merasa perlu untuk menjelaskan setiap detail dari tindakan atau keputusanmu, karena merasa kurang yakin dengan diri sendiri.
Rasa tidak percaya diri ini membuat kamu merasa perlu untuk meyakinkan orang lain. Baik itu tentang kebenaran atau kevalidan dari apa yang kamu katakan atau lakukan.
2. Takut tidak diterima atau dipahami
Takut tidak diterima atau dipahami oleh orang lain juga bisa menjadi pemicu perilaku over explaining. Kamu seolah berusaha keras untuk memastikan, bahwa dirimu dipahami oleh orang lain dengan menjelaskan setiap detail atau alasan di balik tindakan atau keputusanmu.
Ketakutan akan penilaian negatif atau ketidakpahaman dari orang lain inilah yang bisa mendorongmu untuk berlebihan dalam menjelaskan diri. Apa kamu pernah merasakannya?
3. Kecemasan akan penolakan atau kritik
Kecemasan akan penolakan atau kritik juga bisa menjadi pemicu perilaku over explaining, guys. Kamu mungkin berusaha keras untuk menghindari konflik atau kritik dengan menjelaskan segala hal secara rinci dan mendetail.
Kecemasan akan penilaian negatif atau kritik bisa membuat kamu jadi terlalu berhati-hati dalam segala hal. Hingga akhirnya cenderung menjelaskan segala sesuatu untuk menghindari reaksi negatif dari orang lain.
4. Merasa memerlukan validasi atau persetujuan
Sebagian orang mungkin juga merasa perlu mendapatkan validasi atau persetujuan dari orang lain. Nah, ketika berusaha untuk mendapatkan dukungan atau persetujuan, kamu mungkin cenderung over explaining tentang diri sendiri.
Kamu mungkin berpikir bahwa dengan menjelaskan setiap detail bisa sangat membantu. Terutama, kamu merasa orang lain akan lebih menerima atau memahami posisi atau tindakanmu.
5. Kurang percaya diri dalam berkomunikasi
Kurangnya keterampilan komunikasi atau ketidakmampuan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan singkat juga bisa menjadi penyebab munculnya kebiasaan over explaining. Kamu mungkin merasa sulit untuk menyampaikan pesan dengan efektif sehingga menjadi terlalu detail dalam menjelaskan berbagai hal.
Keterbatasan dalam keterampilan komunikasi bisa bikin kamu lebih cenderung untuk berlebihan dalam memberikan penjelasan. Padahal, bisa jadi sebenarnya kebiasaan ini bikin pesan yang ingin kamu sampaikan jadi tidak tersampaikan dengan baik.
Over explaining tentang diri sendiri bisa berasal dari berbagai faktor, mulai dari rasa tidak percaya diri, kebutuhan akan validasi, hingga kurangnya keterampilan komunikasi. Pahami penyebab dibalik perilaku ini agar kamu bisa menemukan cara yang lebih sehat dalam berkomunikasi dan lebih percaya diri dalam menyampaikan pesan tanpa perlu menjelaskan setiap detail yang ada. Kira-kira dari lima poin di atas, mana yang kamu banget?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.