Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Great Lock-In: Tren Liburan Murah Buat Healing Tanpa ke Mana-Mana

Ilustrasi Perempuan Tertidur
Ilustrasi Perempuan Tertidur (pexels.com/Ron Lach)

Liburan akhir tahun biasanya identik dengan perjalanan jauh, tempat wisata penuh, foto-foto cantik di Instagram, dan agenda panjang dari keluarga sampai teman kerja. Tapi ada satu tren baru yang justru bergerak ke arah sebaliknya: great lock-in, yaitu liburan yang dilakukan dengan mengunci diri di kamar, menikmati waktu sendirian, dan gak ke mana-mana.

Fenomena ini bukan sekadar gaya hidup introvert. Banyak anak muda memilih lock-in karena alasan ekonomi, kesehatan mental, sampai kebutuhan hidup yang makin pragmatis. Di tengah naiknya biaya hidup dan tekanan sosial yang makin besar, liburan di kamar justru jadi solusi paling masuk akal.

1. Liburan Anti-Ribet di Era Harga Semua Serba Naik

Harga tiket pesawat naik, hotel makin mahal, tempat wisata makin padat—dan semua terjadi saat akhir tahun. Buat banyak anak muda, bepergian bukan lagi opsi yang ringan. Data BPS beberapa bulan terakhir juga menunjukkan peningkatan inflasi terutama pada sektor transportasi dan akomodasi.

Alih-alih memaksakan diri liburan keluar kota hanya demi “harus liburan”, great lock-in memberi opsi yang jauh lebih realistik:

  • Gak keluar uang
  • Gak ribet packing
  • Gak perlu capek di perjalanan
  • Tetap dapat sensasi istirahat yang maksimal

Buat Gen Z yang sedang menghemat, lock-in jadi bentuk liburan paling masuk akal, tanpa harus merasa tertinggal dari tren.

2. Burnout Bikin Anak Muda Cari Liburan yang Lebih Tenang

Banyak anak muda masuk ke akhir tahun dalam kondisi burnout: kerjaan numpuk, jadwal kuliah padat, banyak tuntutan sosial, dan ritme hidup yang makin kencang. Akhirnya, liburan terbaik bukan lagi yang jauh, tapi yang menenangkan.

Dalam konteks ini, great lock-in jadi bentuk liburan yang akhirnya memberikan ruang yang benar-benar menenangkan:

  • Tidur cukup tanpa alarm
  • Nonton series yang tertunda
  • Journaling atau refleksi akhir tahun
  • Beres-beres kamar untuk menyegarkan suasana
  • Menikmati waktu tanpa distraksi sosial

Berbeda dengan traveling yang tetap melelahkan secara fisik, lock-in memberikan ketenangan mental yang sulit didapat dari liburan tradisional.

3. FOMO yang Diganti JOMO: Nyaman dengan Tidak Ikut Keramaian

Gen Z dikenal akrab dengan FOMO (Fear of Missing Out). Tapi fenomena great lock-in menunjukkan perubahan menarik: banyak yang beralih ke JOMO (Joy of Missing Out)—merayakan ketidakhadiran di keramaian.

Saat timeline penuh dengan foto-foto liburan, reuni, dan pesta akhir tahun, sebagian anak muda justru memilih jalur sebaliknya. Mereka menemukan kenyamanan baru: tidak harus terlihat aktif, tidak harus menunjukkan pencapaian liburan, dan tidak harus ikut euforia sosial.

Dengan JOMO ini, kamar bukan lagi “tempat tidur”, tapi tempat aman buat rehat total tanpa tekanan untuk tampil bahagia.

4. Kamar sebagai Ruang Aman untuk “Recovery Mode”

Tidak sedikit anak muda yang merasa kamar mereka adalah zona paling aman. Tempat yang bisa mereka kontrol sepenuhnya: cahaya, suara, aktivitas, dan kenyamanan.

Di tengah dunia luar yang terasa demanding, kamar memberi stabilitas. Itulah mengapa lock-in bukan hanya tidur-tiduran, tetapi benar-benar menjadi recovery mode yang efektif. Banyak yang menggunakan waktu ini untuk:

  • Detox media sosial
  • Memperbaiki rutinitas tidur
  • Menunda dulu urusan sosial yang melelahkan
  • Membuat rencana 2026 tanpa distraksi

Lock-in memberi kesempatan untuk memperlambat hidup, sesuatu yang jarang bisa dilakukan di luar rumah.

5. Cara Baru Menutup Tahun: Sederhana, Hemat, dan Bermakna

Di tengah perubahan gaya hidup digital, definisi liburan ikut berubah. Great lock-in menunjukkan bahwa yang dicari anak muda bukan lagi destinasi, tapi ketenangan. Bukan lagi foto Instagramable, tapi ruang untuk bernapas.

Dengan tekanan ekonomi, kelelahan mental, dan ekspektasi sosial yang sering muncul di akhir tahun, liburan diam di kamar justru jadi cara paling manusiawi untuk menutup tahun. Murah, sederhana, dan memberi efek pemulihan yang nyata.

Great lock-in mungkin terdengar sepele, tapi sebenarnya ini bentuk adaptasi generasi muda terhadap dunia yang semakin cepat dan menuntut. Liburan gak lagi diukur dari seberapa jauh seseorang pergi, tapi seberapa pulih mereka setelahnya. Dalam banyak kasus, kamar yang tenang justru lebih menyembuhkan daripada destinasi favorit mana pun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest Life Bali

See More

Great Lock-In: Tren Liburan Murah Buat Healing Tanpa ke Mana-Mana

28 Nov 2025, 07:10 WIBLife