Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Alasan Logis Pilih Pasangan daripada Orangtua atau Anak

ilustrasi keluarga (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tanpa perlu dijelaskan alasannya secara detail, tentu kamu begitu menyayangi orangtua, pasangan, dan anak-anakmu, ya. Mereka semua ialah orang-orang spesial yang keberadaannya begitu penting bagimu. Pun istimewa dengan kehadiran dan perannya masing-masing di kehidupanmu.

Namun, jika ditarik secara mendalam, tentu definisi cinta kepada orangtua, pasangan, dan anak ialah berbeda. Tak jarang, pasangan ialah pemenang yang ingin kamu pilih jika dibandingkan dengan orangtua atau anak. Mengapa bisa demikian? Langsung sinak ulasan terkait alasan loginya berikut, berdasarkan pengalaman pribadi penulis.

1. Kamu tidak bisa memilih siapa orangtua atau anakmu, tapi bisa memilih siapa pasanganmu

ilustrasi keluarga (pexels.com/Kampus Production)

Secara logika, tentu kamu menyadari bahwa orangtua maupun anak yang kamu miliki saat ini di luar kendalimu. Hal tersebut dalam artian kamu tidak bisa memilih ingin memiliki orangtua yang seperti apa. Apakah orangtua dengan pemikiran terbuka, atau justru pola asuh tertutup yang begitu konservatif.

Pun dengan anak, kamu tidak bisa memilih ingin punya anak yang seperti apa. Kamu tak bisa memilih jenis kelaminnya, menentukan bagaimana rupa akan fisiknya, dan sejenisnya. Dengan kata lain, orangtua dan anak ialah takdir hidup yang harus kamu terima keberadaannya.

Berbeda halnya dengan pasangan, kamu diberi kesempatan untuk memilih siapa pasanganmu. Kamu bisa memilih bagaimana pasangan ideal yang menjadi idamanmu, kamu bisa memutuskan hubungan dengan pasangan yang kamu anggap tidak cocok.

Dengan serangkaian selektifnya kamu dalam memilih pasangan yang sesuai dengan kenyamanan hingga kecocokan karaktermu. Tentunya, wajar saja jika hal ini menjadi pertimbangan logis untuk lebih memilih pasangan jika dibandingkan dengan orangtua atau anak yang kehadirannya ialah takdir, sedangkan pasangan kamu pilih sendiri. 

2. Sejatinya manusia itu hidup berpasang-pasangan, kamu akan menua hanya dengan pasanganmu

ilustrasi keluarga (pexels.com/RDNE Stock project)

Kamu lahir dari orantua yang merupakan sepasang kekasih, resmi menjadi suami dan istri. Begitu pula dengan kamu saat telah memiliki pasangan, dia kekasihmu, pasangan hidupmu yang akan bersamamu hingga tua bersama.

Sadar atau tidak, manusia memang ditakdirkan untuk hidup berpasang-pasangan, selayaknya orangtuamu yang juga sepasang kekasih. Maka, wajar jika kamu lebih memilih pasangan sehidup dan sematimu dibandingkan dengan orangtua atau anak. 

Pasanganmu akan menjadi satu-satunya orang spesial yang tersisa di hidupmu hingga masa tua. Orang spesial yang energinya sama denganmu, jelas berbeda energi saat berinteraksi dengan orangtua atau anak. Pasangan yang begitu kamu cintai, juga jelas berbeda dengan rasa cinta terhadap orangtua atau anak.

3. Anakmu akan hidup bersama pasangannya, begitu pula dengan orangtuamu

ilustrasi keluarga (pexels.com/August de Richelieu)

Ketika memutuskan untuk membangun rumah tangga, artinya kamu telah memulai hidup baru bersama pasanganmu. Bukan dalam artian meninggalkan orangtua, namun berbeda dengan saat sebelum punya pasangan.

Kamu akan memulai hidup berdua sebagai pasangan suami dan istri, membangun keluarga kecil kalian. Dari yang semula hanya berdua, kini keluarga kecil itu hadir sosok anak yang kalian rawat sepenuh hati.

Hingga pada akhirnya, anak-anak kalian kelak akan punya kehidupannya sendiri. Mereka akan memiliki keluarga kecilnya masing-masing, selayaknya dulu kalian lepas dari orangtua dan membangun keluarga kecil sendiri.

Dengan begitu, satu-satunya orang spesial yang tersisa di sepanjang proses hidupmu ialah pasangan yang secara sadar kamu pilih sebagai partner hidup. Sehingga wajar saja jika kamu lebih memilih pasangan dibandingkan orangtua atau anak.

Pada akhirnya, kamu tetaplah sosok anak yang sayang dan hormat terhadap orangtuanya. Pun orangtua yang penuh kasih sayang kepada anak-anaknya. Namun, jika disuruh memilih, dengan berbagai alasan logis di atas, maka rasional saja jika kamu lebih memilih pasangan dibandingkan dengan orangtua atau anak, ya.

Share
Topics
Editorial Team
Melinda Fujiana
EditorMelinda Fujiana
Follow Us