2. Mengotori lantai dengan kaki atau barang pribadimu

ilustrasi sepeda motor (pexels.com/cottonbro studio)

Poin kedua ini mungkin agak sedikit keluar dari pembahasan utama, tapi sebenarnya masih sangat berkaitan. Kadang, masalahnya bukan ketika kamu sibuk mondar-mandir di saat keluargamu tengah beberes rumah. Tapi, problem-nya hadir justru di kala mereka sudah selesai bersih-bersih.

Selain permasalahan kaki kotor yang sudah disinggung sebelumnya, barangkali kamu juga sering membawa masuk sepatu tanpa menepuk-nepuknya dahulu di luar. Atau karena gak ada garasi, kamu memasukkan motormu ke dalam rumah, dan membuat kotoran bersama pasirnya ikut masuk ke area lantai rumah. Coba deh lebih peduli lagi akan hal seperti ini. Setidaknya, bersihkanlah area yang sudah kamu kotori.

3. Mengoceh dan sibuk mengoreksi kegiatan yang dilakukannya

ilustrasi menyapu lantai (pexels.com/cottonbro studio)

Orang yang sedang bersih-bersih atau mengerjakan urusan domestik itu paling tidak suka kegiatannya dikomentari oleh orang lain. Apalagi mereka yang jarang atau sama sekali tidak pernah berurusan dengan pekerjaan rumah tangga.

Terus-terusan memberitahunya bahwa masih ada area yang belum sepenuhnya bersih, atau sibuk mengoreksi cara dia menyapu, melipat pakaian, juga mengerjakan hal lainnya. Semua hal itu tidak akan membantu sama sekali. Malah, bisa jadi ia akan emosi mendengar ocehanmu atau mendadak tidak mood untuk menyelesaikan kegiatan beres-beresnya.

4. Mengacak barang yang sebelumnya sudah dirapikan

ilustrasi barang tersusun rapi (pexels.com/Get Lost Mike)

Boleh saja jika ingin mengambil sesuatu dari rak atau penyimpanan tertentu. Namun, usahakan tunggu orang lain selesai membereskannya dahulu. Jangan saat orang masih sibuk merapikan barang, tepat di saat itu pula kamu sibuk membuatnya berantakan kembali. Perilakumu ini bisa bikin orang lain merasa kesal.

Mengacak-ngacak barang yang sudah disusun juga menunjukkan ketidakpedulianmu terhadap orang yang telah berupaya membersihkan dan merapikannya. Kalau memang terpaksa ingin mengambil barang, lakukanlah secara hati-hati dan usahakan agar kerapiannya tetap terjaga. Dengan begitu, tidak ada pihak yang merasa dirugikan usahanya.

5. Mengajak kenalan bertamu ke rumah

ilustrasi teman bertamu (pexels.com/RDNE Stock project)

Sebagai bagian dari keluarga, kamu tentunya sudah tahu kapan waktu-waktu khusus di mana orangtua atau saudaramu sibuk membereskan rumah. Kalau kamu tidak mau inisiatif dalam membantu keluargamu bersih-bersih, setidaknya jangan merepotkannya lagi dengan mengajak tamu berkunjung di waktu-waktu seperti itu.

Memang benar bahwa orang yang datang bisa tetap diajak masuk dan diarahkan untuk duduk di kursi tamu. Tapi pihak yang membereskan rumahmu, pasti bakal merasa tidak enak buat menyambut tamu di rumah yang berantakan dan kotor. Juga, meskipun kegiatan beres-beres rumah masih bisa dilanjutkan tanpa harus mengusir tamu. Tapi, siapa pun orangnya pasti bakal merasa tidak nyaman melakukan hal seperti itu di dekat tamu.

Bahkan, dalam situasi yang sering dianggap sepele ini, masih ada etika yang perlu kita terapkan sebagai manusia. Semoga saja, kamu-kamu yang masih tidak acuh atau tidak sadar dengan perilaku kurang berkenanmu, dapat segera menyadarinya. Sebab, penting sekali untuk menghindari melakukan hal di atas, kala orang lain sedang bersih-bersih atau beberes rumah.